INAK CEPI
Inaq Cepi
Inaq Cepi ialah dukun beranak yang aku legendariskan dalam menolong istriku saat melahirkan ketiga putriku, dia telah wafat pada bulan April th.2016 dengan meniggalkan anak putri-putra yakni Ceni,dan Ahyarrasidi.
Saat menolong anakku yang ke-2 yakni Ulyatunniam di Gondang ia juga ikut.Pada malam hari waktu menunggu Ulyatunniam dihangatkan,almarhumah bercekcokan dengan bibik Merni gara-gara ia kepingin minum kopi,kebetulan ada sisa susu bubuk(susu bayi)ia ingin mencampurkan susu dengan kopi,tapi inak Mer melarangnya (hanya untuk guyon saja) terang saja marahnya tak ketulungan.Kasihan dia maka aku yang mendamaikannya,"Pakai saja susu itu bagus juga di minum bersama susu bayi",Kataku.
Tapi larainanku tak begitu dihiraukannya.Tidak dinamakan Obing kalau tak mampu membuat mereka tertawa.Sedang hangat-hangatnya percekcokan,bersinlah Ulyatunniam,dengan mengeluarkan lendir putih dari hidungnya,"Inak !,"lihat anak kecil itu saja sudah hidungnya ingin minum susu",lalu Bibik Mer menoleh ke hidung Ulya,lalu katanya ooo...,memang betul masih kecil saja sudah ingin meniru Bapuknya sampai-sampai hidungnya ingin minum susu,terang saja Inak Cepi tersinggung dan semakin marah,dengan nyeloteh,"dulu saja ketika saya menyusukan Inak Mermu dengan satu ember susu yang kutuangkan lewat hidungnya".
,Wah bakalan Puskesemas
semakin ramai saja teriakan tawa dari para hadirin yang hadir di sana,gara-gara anak kecil yang hidungnya minum susu.
Kebetulan cerita asyik di atas terinspirasi dari buku "Psikologi Fenomenologis" karya M.A.W Brouwer 1984.Pantas saja suara kericuhan di dalam kamar Puskesmas Gondang aku bombardir dengan kata,"anak kecil yang hidungnya minum susu".tak disangka-sangka ledakan suara tawapun menggema,sampai Ulyatunniam terbangun dan menangis ingin minum susu lagi.
Tertulis tanggal 11 Mei 2016
.png){kind=small}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar