Print Friendly and PDF Manis Tanggoran Gunung: Mei 2017

WIKIPEDIA (Perluas pemahaman dengan mencari arti istilah bahasa)

Hasil penelusuran

Ulyatunniam

Adik Liwa bresama Adik Azka (anak:paman Jik)

Berfisafat ada Batasnya Dalam beberapa media atau tuturan langsung sering kita mengenal tentang cara orang berfilsafat yang saya anggap masih keliru,sehingga produk pemikiran yang dihasilkan sering membingungkan bahkan mengacaukan filafat itu sendiri, Definisi umum dari filsafat adalah : 1.Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,sebab, asal dan hukumnya; 2.Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan;3.Ilmu yang berintikan,logika,estetika,metafisika dan epistimologi;4.Falsafah. Hidup kita,khususnya orang Indonesia yang mayoritas Islam biasanya menggantungkan cara berfikir Qurani,cara berteori Rasulullah,atau sahabat-sahabat nabi yang tercinta karena mereka percaya bahwa cara atau kaidah-kaidah tersebut murni berasal dari Allah pemilik kita semua. Seperti yang di singgung oleh paragraph yang paling atas kita prihatin harus mau bilang apa,”apa su tadah”.Padahal Dalam hidup ini harus ada yang tak mungkin dapat difilsafati,walau dunia ini hancur sebagai alat penolong,tak bakalan……hal yang “ada”dalam duniapun yang memang biasa difilsafati pun kita tak pernah tahu ujung definisinya atau ekstensinya,sebab dalam dunia ini harus adalah hah-hal yang dapat membuat manusia penasaran supaya jangan kita sebagai mahluk yang manja berfikir. Allah maha kaya,kita yang miskin.Coba perhatikan kesederhanaan desein tubuh manusia yang hanya dapat melihat 180 derajat di mukanya,memang keinginan kita supaya dapat melihat 360 derajat tanpa tengok sana-tengok sini tapi betapa ngerinya kita melihat manusia seperti itu berarti bola matanya melekat di sekeliling kepalanya !.”aruuuu !.....”. Apa hikmah pandangan kita yang 180 derajat ?,apa yang berada di belakang kita,di belakang kita adalah hal yang sengaja disembunyikan oleh Allah supaya kita dapat focus ke depan. Masalah asal muasal kausalitas dunia ini saja memang tak sampai ujung definisi manusia.Kita hanya mampu mengatakan,”memang beginilah adanya”,”mula kute wah”,Walau kita pinjam teori Darwin sekalipun……….. apalagi filsapat manusia kera yang satu ini,sangat bertentangan dengan ideology Islami kita yang tercinta. Maha benar Allah dengan namaNya satu di antara 99 ya’ ni Yaa’Alim,Allah Maha Tahu.Dia telah menciptakan seseorang yang seharusnya kita tiru serupa Abu Bakkar Ra.Sebagai sahabat nabi yang nonor satu yang patut kita idolakan,dia kalau mendengar sesuatu berita dari Rasullah ia langsung percaya tanpa berpikir-pikir, tanpa memfilsafatinya lebih dahulu karena dia percaya bahwa apa yang terjadi memang menar-benar ada.Itulah keagungan keyakinan selalu dapat mengalahkan berjuta-juta pikiran,jadi tidak selamanya sesuatu itu dapat dipikirkan atau di filsafati karena hikmah kelemahan kita tersebut sangat besar faedah nya di dunia untuk meraih akirat yang haqiqi. Kita sebagai manusia harus berada di level kemanusiaan,jangan ingin berada di level malaikat karena itu bukan takdir,kita mempunyai angan,hanya “sebatas angan”.”kuto-kuto…wah apa su ampok ?”. Wassalam……Obing ngirup kupi.
Obing Genggelang 2017

Pulau Lombok

Sepupu

Salam Bahagia Selalu dari kami,Terimakasih

Tausiah Tentang Keutamaan Bulan Nishfu Sya'ban

Category: TAUSYIAH

Sya’ban merupakan salah satu bulan yang mulia dan pintu menuju bulan Ramadlan. Siapa yang berupaya membiasakan diri bersungguh-sungguh dalam beribadah dalam bulan tersebut, akan menuai kesuksesan dibulan Ramadlan. Asal nama Sya’ban, karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikan yang banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir). kalau dari pendapat lain, Syaban berasal dari kata Syi’b,yang berarati jalan di sebuah gunung atau jalan kebaikan. Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang patut memperoleh perhatian dari kalangan muslimin dari penjuru dunia.

Syaban dan Pindah Qiblat Dalam bulan Sya’ban, Qiblat berpindah dari Baitul Maqdis, Palestina ke Ka’bah, Mekah al Mukarromah. Hikayatnya, Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam menanti-nanti datangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi. Setiap hari Beliau tidak lupa menengadahkan wajahnya ke langit, menanti datangnya wahyu dari Rabbnya. Sampai akhirnya Allah Subhanahu Wata’ala mengabulkan penantiannya. Wahyu Allah Subhanahu Wata’ala turun. “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al Baqarah; 144)

Diangkatnya Amal Manusia (hadist) Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah diangkatnya amal-amal manusia pada bulan ini ke langit. Diriwayakan Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban.” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i).

Anjuran dan Keutamaan Puasa di Bulan Sya’ban Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, “Adakah puasa yang paling utama setelah Ramadlan?” Rasulullah Shollallahu alai wasallam menjawab, “Puasa bulan Syaban karena berkat keagungan bulan Ramadhan.”Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud). Sepintas dari teks Hadits di atas, puasa bulan Syaban lebih utama dari pada puasa bulan Rajab dan bulan-bulan mulia (asyhurul hurum) lainnya. Padahal Abu Hurairah telah menceritakan sabda dari Rasulullah Shollallu alaihi wasallam, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan mulia (asyhurul hurum).” Menurut Imam Nawawi, hal ini terjadi karena keutamaan puasa pada bulan-bulan mulia (asyhurul hurum) itu baru diketahui oleh Rasulullah di akhir hayatnya sebelum sempat beliau menjalaninya, atau pada saat itu beliau dalam keadaan udzur (tidak bisa melaksanakannya) karena bepergian atau sakit. Sesungguhnya Rasulullah Shollallu alaihi wasallam mengkhususkan bulan Sya’ban dengan puasa itu adalah untuk mengagungkan bulan Ramadhan. Menjalankan puasa bulan Sya’ban itu tak ubahnya seperti menjalankan sholat sunat rawatib sebelum sholat maktubah. Jadi dengan demikian, puasa Sya’banadalah sebagai media berlatih sebelum menjalankan puasa Ramadhan.

Adapun berpuasa hanya pada separuh kedua bulan Syaban itu tidak diperkenankan, kecuali:

1. Menyambungkan puasa separuh kedua bulan Sya’ban dengan separuh pertama.

2. Sudah menjadi kebiasaan.

3. Puasa qodlo.

4. Menjalankan nadzar.

5. Tidak melemahkan semangat puasa bulan Ramadhan.

Turun Ayat tentang Sholawat Nabi Salah satu keutamaan bulan Sya’ban adalah diturunkannya ayat tentang anjuran membaca sholawatkepada Nabi Muhammad Shollallu alaihi wasallam pada bulan ini, yaitu ayat: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab;56) Sya’ban, Bulan Al Quran Bulan Sya’ban dinamakan juga bulan Al Quran, sebagaimana disebutkan dalam beberapa atsar. Memang membaca Al Quran selalu dianjurkan di setiap saat dan di mana pun tempatnya, namun ada saat-saat tertentu pembacaan Al Quran itu lebih dianjurkan seperti di bulan Ramadhan dan Sya’ban, atau di tempat-tempat khusus seperti Mekah, Roudloh dan lain sebagainya. Syeh Ibn Rajab al Hambali meriwayatkan dari Anas, “Kaum muslimin ketika memasuki bulan Sya’ban, mereka menekuni pembacaan ayat-ayat Al Quran dan mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang lemah dan miskin agar mereka bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan”.

Malam Nisfu Syaban Pada bulan Sya’ban terdapat malam yang mulia dan penuh berkah yaitu malam Nishfu Sya’ban. Di malam ini Allah Subhanahu wata’ala mengampuni orang-orang yang meminta ampunan, mengasihi orang-orang yang minta belas kasihan, mengabulkan doa orang-orang yang berdoa, menghilangkan kesusahan orang-orang yang susah, memerdekakan orang-orang dari api neraka, dan mencatat bagian rizki dan amal manusia. Banyak Hadits yang menerangkan keistimewaan malam Nishfu Sya’ban ini, sekalipun di antaranya ada yang dlo’if (lemah), namun Al Hafidh Ibn Hibban telah menyatakan kesahihan sebagian Hadits-Hadits tersebut, di antaranya adalah: “Nabi Muhammad Shollallhu alaihi wasallam bersabda, “Allah melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban dan Dia mengampuni mereka semua kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Thabarani dan Ibnu Hibban).

Para ulama menamai malam Nishfu Syaban dengan beragam nama. Banyaknya nama-nama ini mengindikasikan kemuliaan malam tersebut.

1. Lailatul Mubarokah (malam yang penuh berkah).

2. Lailatul Qismah (malam pembagian rizki).

3. Lailatut Takfir (malam peleburan dosa).

4. Lailatul Ijabah (malam dikabulkannya doa)

5. Lailatul Hayah walailatu ‘Idil Malaikah (malam hari rayanya malaikat).

6. Lalilatus Syafa’ah (malam syafa’at)M

7.Lailatul Baro’ah (malam pembebasan). Dan masih banyak nama-nama yang lain.

Pro dan Kontra Seputar Nishfu Sya’ban Al Hafidh Ibn Rojab al Hambali dalam kitab al Lathoif mengatakan, “Kebanyakan ulama Hadits menilai bahwa Hadits-Hadits yang berbicara tentang malam Nishfu Sya’ban masuk kategori Hadits dlo’if (lemah), namun Ibn Hibban menilai sebagaian Hadits itu shohih, dan beliau memasukkannya dalam kitab shohihnya.” Ibnu Hajar al Haitami dalam kitab Addurrul Mandlud mengatakan, “Para ulama Hadits, ulama Fiqh dan ulama-ulama lainnya, sebagaimana juga dikatakan oleh Imam Nawawi, bersepakat terhadap diperbolehkannya menggunakan Hadits dlo’if untuk keutamaan amal (fadlo’ilul amal), bukan untuk menentukan hukum, selama Hadits-Hadits itu tidak terlalu dlo’if (sangat lemah).”Jadi, meski Hadits-Hadits yang menerangkan keutamaanmalam Nisfu Syaban disebut dlo’if (lemah), tapi tetap boleh kita jadikan dasar untuk menghidupkan amalan di malam Nishfu Sya’ban. Kebanyakan ulama yang tidak sepakat tentang menghidupkan malam Nishfu Sya’ban itu karena mereka menganggap serangkaian ibadah pada malam tersebut itu adalah bid’ah, tidak ada tuntunan dari Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam. Sedangkan pengertian bid’ah secara umum menurut syara’ adalah sesuatu yang bertentangan dengan Sunnah. Jika demikian secara umum bid’ah itu adalah sesuatu yang tercela (bid’ah sayyi’ah madzmumah). Namun ungkapan bid’ah itu terkadang diartikan untuk menunjuk sesuatu yang baru dan terjadi setelah Rasulullah wafat yang terkandung pada persoalan yang umum yang secara syar’i dikategorikan baik dan terpuji (hasanah mamduhah). Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulumiddin Bab Etika Makan mengatakan, “Tidak semua hal yang baru datang setelah Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam itu dilarang. Tetapi yang dilarang adalah memperbaharui sesuatu setelah Nabi (bid’ah) yang bertentangan dengan sunnah.” Bahkan menurut beliau, memperbaharui sesuatu setelah Rasulullah (bid’ah) itu terkadang wajib dalam kondisi tertentu yang memang telah berubah latar belakangnya.”

Imam Al Hafidh Ibn Hajjar berkata dalam Fathul Barri, “Sesungguhnya bid’ah itu jika dianggap baik menurut syara’ maka ia adalah bid’ah terpuji (mustahsanah), namun bila oleh syara’ dikategorikan tercela maka ia adalah bid’ah yang tercela (mustaqbahah). Bahkan menurut beliau dan juga menurut Imam Qarafi dan Imam Izzuddin ibn Abdis Salam bahwa bid’ah itu bisa bercabang menjadi lima hukum. Syeh Ibnu Taimiyah berkata, “Beberapa Hadits dan atsar telah diriwayatkan tentang keutamaan malam Nisyfu Sya’ban, bahwa sekelompok ulama salaf telah melakukan sholat pada malam tersebut. Jadi jika ada seseorang yang melakukan sholat pada malam itu dengan sendirian, maka mereka berarti mengikuti apa yang dilakukan oleh ulama-ulama salaf dulu, dan tentunya hal ini ada hujjah dan dasarnya. Adapun yang melakukan sholat pada malam tersebut secara jamaah itu berdasar pada kaidah ammah yaitu berkumpul untuk melakukan ketaatan dan ibadah. Walhasil, sesungguhnya menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan serangkaian ibadah itu hukumnya sunnah (mustahab) dengan berpedoman pada Hadits-Hadits di atas. Adapun ragam ibadah pada malam itu dapat berupa sholat yang tidak ditentukan jumlah rakaatnya secara terperinci, membaca Al Quran, dzikir, berdo’a, membaca tasbih, membaca sholawat Nabi (secara sendirian atau berjamaah), membaca atau mendengarkan Hadits, dan lain-lain.

Tuntunan Nabi di Malam Nisyfi Sya’ban Rasulullah telah memerintahkan untuk memperhatikan malam Nisyfi Sya’ban, dan bobot berkahnya beramal sholeh pada malam itu diceritakan oleh Sayyidina Ali Rodliallahu anhu, Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika tiba malam Nisyfu Sya’ban, maka bersholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya karena sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menurunkan rahmatnya pada malam itu ke langit dunia, yaitu mulai dari terbenamnya matahari. Lalu Dia berfirman, ‘Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni? Adakah orang meminta rizki, maka akan Aku beri rizki? Adakah orang yang tertimpa musibah, maka akan Aku selamatkan? Adakah begini atau begitu? Sampai terbitlah fajar.’” (HR. Ibnu Majah) Malam Nishfu Syaban atau bahkan seluruh bulan Sya’ban sekalipun adalah saat yang tepat bagi seorang muslim untuk sesegera mungkin melakukan kebaikan. Malam itu adalah saat yang utama dan penuh berkah, maka selayaknya seorang muslim memperbanyak aneka ragam amal kebaikan. Doa adalah pembuka kelapangan dan kunci keberhasilan, maka sungguh tepat bila malam itu umat Islam menyibukkan dirinya dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala. Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam mengatakan, “Doa adalah senjatanya seorang mukmin, tiangnya agama dan cahayanya langit dan bumi.” (HR. Hakim). Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam juga mengatakan, “Seorang muslim yang berdoa -selama tidak berupa sesuatu yang berdosa dan memutus famili-, niscaya Allah Subhanahu wata’ala menganugrahkan salah satu dari ketiga hal, pertama, Allah akan mengabulkan doanya di dunia. Kedua, Allah baru akan mengabulkan doanya di akhirat kelak. Ketiga, Allah akan menghindarkannya dari kejelekan lain yang serupa dengan isi doanya.” (HR. Ahmad dan Barraz). Tidak ada tuntunan langsung dari Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam tentang doa yang khusus dibaca pada malam Nishfu Sya’ban. Begitu pula tidak ada petunjuk tentang jumlah bilangan sholat pada malam itu. Siapa yang membaca Al Quran, berdoa, bersedekah dan beribadah yang lain sesuai dengan kemampuannya, maka dia termasuk orang yang telah menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dan ia akan mendapatkan pahala sebagai balasannya. Kebiasaan yang berlaku di masyarakat, yaitu membaca Surah Yasin tiga kali, dengan berbagai tujuan, yang pertama dengan tujuan memperoleh umur panjang dan diberi pertolongan dapat selalu taat kepada Allah. Kedua, bertujuan mendapat perlindungan dari mara bahaya dan memperoleh keluasaan rikzi. Dan ketiga, memperoleh khusnul khatimah (mati dalam keadaan iman), itu juga tidak ada yang melarang, meskipun ada beberapa kelompok yang memandang hal ini sebagai langkah yang salah dan batil. Dalam hal ini yang patut mendapat perhatian kita adalah beredarnya tuntunan-tuntunan Nabi tentang sholat di malam Nishfu sya’ban yang sejatinya semua itu tidak berasal dari beliau. Tidak berdasar dan bohong belaka. Salah satunya adalah sebuah riwayat dari Sayyidina Ali, “Bahwa saya melihat Rasulullah pada malam Nishfu Sya’ban melakukan sholat empat belas rekaat, setelahnya membaca Surat Al Fatihah (14 x), Surah Al Ikhlas (14 x), Surah Al Falaq (14 x), Surah Annas (14 x), ayat Kursi (1 x), dan satu ayat terkhir Surat At Taubah (1 x). Setelahnya saya bertanya kepada Baginda Nabi tentang apa yang dikerjakannya, Beliau menjawab, “Barang siapa yang melakukan apa yang telah kamu saksikan tadi, maka dia akan mendapatkan pahala 20 kali haji mabrur, puasa 20 tahun, dan jika pada saat itu dia berpuasa, maka ia seperti berpuasa dua tahun, satu tahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Dan masih banyak lagi Hadits-Hadits palsu lainnya yang beredar di tengah-tengah kaum muslimin. (Disarikan dari “Madza fi Sya’ban”, karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki, Muhadditsul Haromain).

Mataram

Bagi Sobat yang ingin menelusuri Jalan Udayana Mataram,tinggal mainkan kursor laptopmu

Mataram adalah kota kenangan masa SMP dulu

Baa...kute wah ruang kami santai kon Tiu pituq Penjor,Genggelang

LEGENDA TIU PITUQ

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala, atas rahmat dan ridha-Nya sehingga kami dapat menyusun buku “LEGENDA TIU PITUQ’’ ini dan kami dapat menyelesaikan penyusunan legenda tiu pituq berkat dukungan dari narasumber dan beberapa tokoh masyarakat yang peduli terhadap cerita orang-orang tua pada masa lampau, dengan demikian maka kami dari penulis sangat mudah untuk menghimpun cerita ini dan dapat di jadikan sebagai alat renungan sekaligus sebagai pelajaran bagi generasi penerus pada masa sekarang ini.

Dan harapan kami dari penulis mudah-mudahan dengan jadinya buku”LEGENDA TIU PITUQ” ini dapat kiranya para pembaca dan menghayati isi daripada cerita legenda tiu pituq tersebut. Dan apabila ada salah kalimat di dalam kami menyusun buku legenda tiu pituq in, maka kami mohon kepada para pembaca untuk di luruskan, dan kami juga dari penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penulisan legenda ini.

PREFACE

Praise our thanks climb the presence of Allah of subhanahu wata'ala, of and blessing of ridha-Nya so that we earn to compile book " LEGEND of TIU PITUQ'' this and we earn to finish compilation of legend of tiu support blessing pituq of guest speaker and some elite figure which care to old people story [at] is old world, thereby hence us of writer very easy to muster this story and earn [in] making contemplative as a means of at the same time as Iesson to router generation [at] a period of/to this time And our expectation from writer hopefully it to be TIU PITUQ book"LEGENDA" this earn presumably readers and involve content than legend story of tiu pituq. And if there [is] is wrong [of] sentence in us compile legend book of tiu in pituq, hence us request to readers to [in] to straightening, and we also from writer apologize if there [is] lacking of in writing of this legend

.

Penjor 21 Mret 2017

Penulis

PENDAHULUAN

(ANTECEDENT)

TIU PITUQ

Tiu artinya: kolam yang terbentuk secara alami berdinding batu tebal maupun cadas dan terdiri dari berbagai bentuk ada yang bentuknya bundar, lonjong dan ada pula yang bentuknya memanjang dan disertai dengan air terjun, sedangkan Pituq artinya Tujuh.

Tiu Pituq yaitu : Kolam yang terbentuk secara alami yang berjumlah Tujuh ( 7), Tiu pituq terdiri dari:

its Meaning Tiu: formed pool naturally have thick stone wall [to] and also sterling [of] stone and consist of various form there [is] which its for is domed, ellipse and there [is] also which its for length and accompanied with waterfall, while its Pituq meaning Seven. Tiu Pituq that is : formed pool naturally amounting to Seven ( 7), Pituq Tiu consist of:

1. TIU TAWAH (TAWAH POOL)

2. TIU TINGGI (TIGGI POOL)

3. TIU BUNTER (BUMTER POOL)

4. TIU RAS (TURAS)/RAS POOL

5. TIU ALAT-ALAT (ALAT-ALAT POOL)

6. TIU LESONG(LESUNG)/LESUNG POOL dan

7. TIU REJENG (REJENG POOL)

Definisi dan bentuk masing-masing tiu sebagai berikut :

Definition and each form [of] the following tiu.

a. Tiu Tawah

Kolam yang terbentuk secara alami bentuknya bundar berdinding batu tebal yang isinya terdiri dari air, pasir dan batu.

Tiu Tawah

formed pool naturally its for domed have thick stone wall [to] which [is] its contents consist of water, stone and sand.

b. Tiu Tinggi

Kolam yang terbentuk secara alami bentuknya memanjang berdinding batu tebal yang isinya terdiri dari air, pasir dan batu.

Tiu Tinggi

formed pool naturally its for length have thick stone wall [to] which [is] its contents consist of water, stone and sand.

c. Tiu Bunter

Kolam yang terbentuk secara alami bentuknya bundar berdinding batu tebal yang isinya terdiri dari air, pasir dan batu.

Tiu Bunter

formed pool naturally its for domed have thick stone wall [to] which [is] its contents consist of water, stone and sand.

d. Tiu Ras

Kolam yang terbentuk secara alami bentuknya bundar berdinding batu tebal yang isinya terdiri dari air, pasir dan batu.

formed pool naturally its for domed have thick stone wall [to] which [is] its contents consist of water, stone and sand.

e. Tiu Alat-alat

Kolam yang terbentuk secara alami bentuknya bunder berekor berdinding batu tebal yang isinya terdiri dari air, pasir dan batu.

Tiu Ras

formed pool naturally its for bunder go with the tide to have thick stone wall which [is] its contents consist of water, stone and sand

f. Tiu Lesong ( lesung)

Kolam yang terbentuk secara alami bentuknya menyerupai lesung dibagian hulu berdinding batu tebal dan bergoa yang isinya terdiri dari air, pasir dan batu g. Tiu Lesong ( lesung)

. formed pool naturally its for looking like mortar part of pate;upstream have thick stone wall [to] and bergoa which [is] its contents consist of water, stone and sand.

Kolam yang terbentuk secara alami bentuknya bunder memanjang berdinding batu tebal Tiu Rejeng

yang isinya terdiri dari air, pasir dan batu.

formed pool naturally its for long domed have thick stone wall [to] which [is] its contents consist of water, stone and sand.

LEGENDA TIU PITUQ

Pada zaman dahulu kala ,disebuah kedatuan (kerajaan) yaitu kedatuan “Genggelang,” di dalam kedatuan tersebut, hiduplah seorang patih,dia salah satu punggawa dari kedatuan tersebut yang bernama Patih Tempang.

Konon kabarnya patih tempang ini mempunyai dua orang anak satu anak laki-laki dan satu anak perempuan.Anak laki-lakinya bernama Sapta Karya Jati, sedangkan anak perempuannya bernama Titian Sari Dewi.

Tibalah pada satu saat keduanya tumbuh menjadi putra dan putri remaja dewasa ,Sapta Karya Jati tumbuh menjadi putra remaja yang gagah dan tampan sedangkan Titian Sari Dewi tumbuh menjadi putri remaja yang cantik,elok nan rupawan, karna kecantikan dan keelokan serta keluhuran budinya hingga tersiarlah keseluruh pelosok kampung (dasan) sampai kedasan tetangga, karena keterkenalnya hingga terdengarlah oleh seorang patih yang bernama patih Anjrak, Patih Anjrak ini adalah seorang patih(Punggawa) kedatuan Besari dan merupakan sahabat dari ayahnya.

Mendengar hal itu maka Patih Anjrak segera menemui Patih Tempang sahabatnya itu, dalam pertemuannya ia mengutarakan maksud dan tujuannya Ia ingin meminang dan menjodohkan putranya Arya Kumara dengan Titian Sari Dewi putri dari Patih Tempang tersebut, mendengar pernyataan sahabatnya itu, Patih Tempang tersenyum lalu ia mengatakan “ aku sangat setuju dengan maksud dan tujuanmu ini”. Tetapi sebelum acara peminangan dan perjodohan ini berlangsung alangkah baiknya aku tanyakan dulu pada putriku Titian Sari Dewi.

Beberapa lama kemudian Patih Tempang Memanggil putrinya dan memeberi tahu tentang peminangan dan perjodohan tersebut, tetapi Titian Sari Dewi mengatakan pada ayahnya aku tidak mau dijodokan dengan laki-laki pilihan ayah, lebih baik aku pergi dari sini. Mendengar pernyataan itu Patih Tempang merasa malu pada sahabatnya Patih Anjrak dan sekaligus marah pada putrinya sambil memaki dan mengusir putrinya, Sang patih tidak mau mengakuinya lagi sebagai anaknya. Melihat kenyataan itu Titian Sari Dewi akhirnya pergi ke tempat yang jauh dengan perasaan yang amat kecewa dan berjanji tidak akan kembali lagi. Didalam perjalannya itu ia ditemukan oleh sepasang suami istri yang sudah tua, kedua pasangan suami istri itu adalah petani miskin dan bukan golongan bangsawan,hidupnya serba kekurangan,mereka amat polos jujur dan sederhana meliat hal itu Titian Sari Dewi mengikuti mereka dan tinggal bersama dengan seorang penghuni lainnya yaitu Rajiana, dia adalah anak laki-laki dari pasangan suami istri yang bernama ”Amaq Mutiasih dan Inaq Mutiasih.” Walaupun mereka hidup serba kekurangan mereka rukun dan bahagia, tak pernah seharipun terlewati dengan dengan kebahagiaan ,hingga tibalah pada satu waktu Rajiana jatuh cinta pada Titian Sari Dewi begitu pula sebaliknya Titian Sari Dewi begitu mencintai Rajiana.

Seiring dengan berjalannya waktu lahirlah seorang putra buah dari pernikaan mereka yang diberi nama Arka Sakti Ningrat. 20 (Dua puluh Tahun )kemudian, Arka Sakti Ningrat tumbuh menjadi sosok pemuda yang gagah berani, namun tetap rendah hati. Karena dia dilahirkan dari seorang ibu yang berdarah bangsawan dan dari seorang ayah yang hanya berasal dari kalangan rakyat jelata. Dan pada usianya itu pula Arka Sakti Ningrat tinggal sendiri, karna ayah dan ibu kakek dan nenek baik yang berasal dari ayah dan ibunya sudah tiada, saat itu seharusnya ia sedang menikmati masa remaja dan merasakan kasih sayang kedua oraang tuanya. Dalam kesendirian ia merenungi nasibnya yang hanya tinggal sebatang kara, Arka Sakti Ningrat sering melamun, dalam lamunannya ia bertanya pada dirinya sendiri “siapakah sesungguhnya aku ini, dan darimanakah asal ibuku, tiba-tiba ia teringat pesan ibunya “Jika kelak engkau sudah dewasa dan kami telah tiada maka kembalilah kamu ke asal ibumu ini, di sebuah dasan yang bernama dasan Penjor.4 Katakan pada semua orang disana bahwa kamulah satu-satunya pewaris tunggal dari mendiang kakekmu, Sang Patih Tempang dan hadapilah apapun yang akan terjadi, kelak kamu akan diikuti dan jadi pemimpin disana. Keesokan harinya ia bergegas berangkat menuju dasan tersebut. sesampainya disana. Ia bertanya pada seseorang dimanakah aku bisa bertemu dengan tokoh dasan ini, orang itupun memberi tahu dan langsung mengantarkannya ke rumah tokoh dasan tersebut. Dalam pertemuannya dengan tokoh dasan itu, tokoh dasan itu bertanya “siapakah kamu dan apa maksud dan tujuanmu datang ke sini?,” Arka pun menjawab dan bercerita tentang asal usul ibunya sembari mengatakan “akulah pewaris tunggal dari mendiang kakekku Patih Tempang”.5 Mendengar hal itu, tokoh dasan terkejut dan tidak percaya atas pernyataan Arka tersebut. Akhirnya, dipanggillah seluruh masyarakat dasan untuk mendengarkan pengakuan pemuda itersebut. Namun pemuda itu, tidak bergeming sedikitpun dan tetap pada pendiriannya dan pengakuannya. Melihat sikap pemuda itu, seluruh tokoh dan warga dasan Penjor, langsung mengadakan musyawarah. Dalam musyawarah tersebut didapatkan sebuah kesepakatan untuk mengajukan beberapa syarat kepada pemuda tersebut, kalau kamu benar-benar turas tetes(keturunan) dari patih tempang, maka pengakuanmu itu harus di uji terlebih dahulu, mendengar pernytaan itu Arka Sakti Ningrat bertanya, dengan cara apakah kalian menguji aku.Tokoh dasan berkata “ sanggupkah kamu di hanyutkan di Tiu Rejeng”. Mendengar hal itu Arka Sakti Ningrat mengatakan “jangankan aku dihanyutkan, dilempar, ditumbukpun aku sanggup untuk membuktikan semua itu.

Setelah mendengar pernyataan Arka tersebut, keesokan harinya seluruh masyarakat beramai-ramai menju ke Tiu Rejeng untuk menyaksikan Arka yang akan dihanyutkan disana. Tetapi apa yang tejadi diluar dugaan setelah dihanyutkan, bukannya hanyut ke hilir, malah sebaliknya pemuda itu hanyut ke hulu. Hingga sampailah ia di Tiu Lesong . sesuai dengan perjanjian, ia pun dilempari batu oleh masyarakat dan ditumbuk dengan kayu.Namun tubuh Arka Sakti Ningrat tidak terluka dan tidak tergores sedikitpun oleh lemparan batu dan tumbukan kayu. Melihat Kenyataan itu Arka Sakti Ningrat di angkat dari Tiu Lesong. Lalu di bawa kembali ke dasan Penjor sesampainya di dasan disidngkanlah Arka Sakti Ningrat untuk yang kedua kalinya.7 Dalam persidangan itu, seluruh masyarakat mengatakan “kalau kau bersikeras dengan pengakuanmu itu, bahwa kau adalah turas tetes (keturunan) Patih Tempang, maka kamu harus diuji sekali lagi untuk meyakinkan kami dengan cara kamu harus terjun diantara kilauan ujung tombak yang kami tancapkan di Tiu Ras. Tetapi sebelum acara dimulai, kami harus membersihkan dan mensucikan tombak-tombak itu di Tiu Alat-Alat. Mendengar tantangan itu, Arka Sakti Ningrat berkata “ kalau itu memang menjadi keputusan kalian, maka aku setuju, tetapi dengan satu syarat, apabila nanti aku terbukti tidak terluka, apakah kalian mau mengikuti perintahku?.” Mendengar pernyataan itu akhirnya semua tokoh dan masyarakat dasan menjawab “jangankan mengikuti perintahmu, menanggalkan status kebangsawanan kami pun sanggup dan engkau akan kami jadikan panutan kami sampai keturunan kami kelak.

Keesokan harinya, Arka Sakti Ningrat dibawa lagi ke Tiu Ras untuk menguji lagi kesaktiannya dan kebenaran apakah dia keturunan Patih Tempang atau bukan. Sebelum tombak- tombak itu ditancapkan di Tiu Ras, sesuai dengan kesepakatan, tombak –tombak itu terlebih dahulu disucikan di Tiu Alat-alat. Setelah tombak-tombak ditancapkan ditengah-tengah Tiu Ras. Arka Sakti Ningrat langsung terjun ke arah tombak-tombak itu. Namun apa yang terjadi, Arka Sakti Ningrat tidak tergores sedikitpun oleh tombak-tombak itu. Saat itulah seluruh tokoh dan masyarakat dasan langsung berenang bersama-sama dari Tiu Ras ke tiu Bunter terus ke Tiu Tinggi dan berakhir di tiu tawah (tawah yang berarti tawar/ netral). Mereka berbaur bersama baik yang bangsawan maupun yang rakyat biasa.

Sejak itulah strata sosial dalam keidupan masyarakat tidak ada perbedaan lagi karna sudah di lebur di tiu Tawah sehingga sampai pada hari ini, panggilan Amiq untuk golongan bangsawan dan panggilan Amaq untuk golongan bukan bangsawan menjadi sama ( sederajat) baik dalam bersikap bertutur kata dan dalam berbahasa, begitupula dalam hal perjodohan antara keturunan Amiq dan Amaq sudah tidak di persoalkan lagi.

Kesimpulanya

Kita hidup didunia ini sama disisi Allah SWT yang membedakan hanyalah amal baik (ketaqwa’an kepada Allah SWT)

THE LEGEND of TIU PITUQ

[At] epoch yore , clan of king ( kerajaan) that is clan of king " Genggelang," in clan of king , live a patih,dia one of [the] punggawa of so called the clan of king [of] Lame Patih. It is said people say this lame patih have two child people one boy and one daughter. of its so called mans Seven Masterpiece Teak;Core, while its so called daughter [of] Footbridge Gist;Sari Goddess.

Arrive [at] one moment both growing to become and male of female adolescent [of] adult , Seven Masterpiece Teak;Core grow to become handsome and gallant adolescent putra while Footbridge Gist;Sari Goddess grow to become adolescent female which [is] beautiful, beauty because and of keelokan august and also its kindness till get about to entire/all the back of beyond.of kampong ( dasan) until to orchard. of neighbour, because its it[him] [is] till heard by a so called patih [of] Anjrak patih, this Patih Anjrak [is] a patih(Punggawa) clan of Besari King and represent friend of its father. Hearing that thing is hence Patih Anjrak immediately meet Lame Patih [of] its friend, in its meeting [is] he phrase its purposes and objectives [is] He wish to propose marriage to and making a match [him/ it] Aryan him [of] Kumara with Footbridge Gist;Sari Goddess female of Lame Patih, hearing statement of [his/its] friend, Lame Patih smile then he tell " I very agree with your purposes and objectives this". But before proposal to marry event and this couple take place what a its goodness [of] me ask first [at] my me [of] Footbridge Gist;Sari Goddess.

Some llama later;then Lame Patih Calling [him/ it] it[him] and giving know about proposal to marry and couple, but Footbridge Gist;Sari Goddess tell [at] its father [is] I do not want to [in] making a match. with father choice men, better [of] me go from here. Hearing that statement [of] Lame Patih feel small [at] its friend [of] Patih Anjrak and at the same time cross with its it[him] at the same time abuse and dissipating [him/ it] its[his], The patih do not want to confess [him/it] again as its child. See that fact [of] Footbridge Gist;Sari Goddess finally go to place which far with feeling which disappointed very and promise will not return again. with agreement, he [is] even also pelted [by] stone by society and boxed with body wood.But of Arka Miraculous [of] Patrician [do] not injure and [do] not be incised little by stone hurl and of box wood. See that Fact [of] Miraculous Arka [of] Patrician [in] lifting from Tiu Lesong. Last [in] bringing again to Penjor orchard at arrival [in] Miraculous Arka disidngkanlah dasan [of] Patrician for the things at twice. In that conference, entire/all society tell " if you insist with your confession [is], that you [is] drip emboweling ( Lame Patih generation), hence you have to test again to assure we are by you have to plunge among luminosity tip of lance which we stick [in] Tiu Race. But before event started, we have to clean and sanctify that lances [in] Tiu Appliances. Hearing that challenge, Miraculous Arka [of] Patrician say " if that (it) is true become decision all of you, hence me agree, but with one condition, if waiting I proven [do] not injure, do all of you will follow my comand?." Hearing that statement finally all society and figure of dasan [reply/ answer] " don't follow your comand, taking off us nobility status even also ready to and thou we will make our peer until clan of us later. its tomorrow, Miraculous Arka [of] Patrician brought again to Tiu Race to test again its miracle and truth of what is him clan of Lame Patih or non. Before lance- that lance [is] stuck [by] [in] Tiu Race, as according to agreement, lance - that lance [is] beforehand sanctified [by] [in] Tiu Appliances. After lances stuck in the centre of Tiu Race. Miraculous Arka [of] Direct Patrician plunge up at that lances. But what is going on, Miraculous Arka [of] Patrician [do] not be incised little by that lances. Moment that's entire/all society and figure of dasan direct swim together from Tiu Race to Bunter tiu continue to High Tiu and end [in] tawah tiu ( tawah meaning to bargain/ neutrally). They are mixed with both for nob and also which [is] ordinary people

Since that's social strata in keidupan of society [there] no difference again because have [in] melting [in] Tawah tiu so that come up with today, call of Amiq for the faction of call and nob of Amaq for faction is not nob become [is] samely ( on an equal) goodness in behaving to say word and in have Ianguage, so also in the case of couple [among/between] clan of Amiq and of Amaq have [do] not [in] q uestioning again.

Its it[him] : We live this [is] same world beside Allah of SWT differentiating only good charitable (godfearing to Allah of SWT) and all praise to God Allah exclaim allly [of] nature.

BIODATA NARA SUMBER

Nama : Kotawadi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Lombok Barat-24-09-1966

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SLTA

Alamat : Dusun Penjor Desa Genggelang Kec. Gangga Kabupaten Lombok Utara

LIWA ULHAMDINI

Asal jangan Buruk Muka Cermin Dipecah

Dear my Friend very I love. Langkah yang kita lakukkan untuk saling mengenal dan dikenal dalam media ini merupakan hal yang baik.Facebook membawa kita ke tali silaturrahmi walau dalam tulisan,suara,gambar ataupun video dengan sekat yang jauh.Ia merupakan diary bagi kita,cerminan bagi hidup kita di zaman ini karena ia seolah dapat memeras waktu dan tempat sehingga dapat terkantongi dalam media sepeti ini. Ia sebagai alat ishlah maka janganlah ia digunakan sebagai landasan amarah atau media papan catur untuk mencari makan anak-anak catur,kecuali kemarahan terhadap kejahatan dan keadilan yang tak wajar diajar sampai menjadi kurang ajar. Sasak mengatakan.”Berguru dit mengguru nendek sampai salak solok,mun salak solok jarinta tau selak”. Artinya kalau jadi guru atau jadi murid janganlah sampai menempatkan pengetahuan yang bukan pada tempatnya,supaya kita tidak menjadi si penyihir. Wah para pembaca!,ara’an ta nendek jari tau selak wah kon jaman sik nengka ene sebab wah loek warung nasi dit jangan maik dek marak laek dame mele ngan anuk maik baa bak lokok nagetih lepang matak dit bangken manuk nyak rannset. Dit dame arak batur sakit ba kelining su mendongo sambil nengkuak.”Baa ono aran salak solok,toto-lai menyolok”. Dan kembali soal diary di internet. Ia buku sejarah sebagai alat rekam sesuatu yang benar-benar pernah terjadi di antara kita,sebagai cermin maya,artinya kita mungkin harus bisa memandang bayangan menurut perspektif si pembuat bayangan karena bila kita langsung membaca gambar dalam cermin maka sifat gambar bayangan tersebut terbalikkan……. Tapi jangan buruk muka cermin dipecah.Kalau mau bercermin lihat dulu bentuk cerminnya,apa cembung,cekung,atau datar,karena masing-masing bentuk cermin melahirkan sifat bayangan yang berbeda-beda.Jadi tergantung dari cara kita berspektif (menyudut pandangi) gambar bayangan. Maaf,saya juga juga bukan seorang desainer dan ahli perspektif bangunan,hanya orang yang sedikit ngopah-rewel-cerewet (“anuk tetu”) yang memmerlukan bimbingan dari Saudara-saudaraku yang tercinta seperti Anda.Kalau ada kesalahan tolong Rum Bing dimaafkan.Jawabanmu selalu ku tunggu !!!,dan Wassalam.

Kenangan

KENANGAN

ANDAI KU HAYALKAN

Manusia merupakan penghuni dunia yang memerlukan berbagai macam kebutuhan,termasuk kebutuhan primer,sekunder,dan kemewahan.

Sebelum mengawali kerja biasanya manusia memikirkan kira-kira desain kerja yang mana yang akan dipilih sebagai landasan kerjanya berupa teori.Teori dimaksudkan untuk diikuti oeh fikiran dan taktik kerjanya karena dalam teori biasanya terdapat rumus-rumus kerja termasuk juga ukuran yang bersifat kuantum atau kualifikasi antara energi,alat,bahan,dan waktu yang digunakan dalam pekerjaannya.Dengan bahasa sederhananya kita mengatakan membuat sebuah jalan kerja.

Seiring dengan rencana kerja seperti yang dipaparkan di atas,hal tersebutlah yang dinamakan pengandaian,sesuatu yang terencana yang mempunyai ukuran dan tujuan yang logis.Lain halnya dengan hayalan yang tak mempunyai landasan berfikir logis dan perencanaan yang matang,biasanya membiarkan hayalan kemana-mana tanpa tujuan.

Pengandaian memang diperlukan saat akan mulai bekerja karena Tuhan telah menciptakan fikiran dan alam sebagai paket kerja yang tak terpisahkan.Pengandaian di sini diperlukan untuk kelancaran kerja,mengurangi dampak negatif pekerjaan,mengabaikan hal-hal yang kurang dipentingkan,menyempitkan waktu,mengurangi energi,dll.

Manusi sebagai alat kerja yang membutuhkan kesehatan untuk menguatkan raga dan fikiran demi tercapai apa yang diandaikannya.Manusia,kesehatan,dan penyakit juga sepaket dalam hidup, tinggal dipilih kira-kira mana yang diperlukan.

Lapangan pekerjaan merupakan tempat aktifitas yang dapat mendukung kesehatan pekerja dari pengaruh alam yang kurang cocok baik pengaruh organisme atau bencana alam.

Dalam hidupnya manusia merasa tidak sendirian,orang lainpun mempunyai hak guna pakai lapangan pekerjaannya hanya saja digunakan sesuai waktu yang telah dijatahkan Tuhan kepadanya,entah untuk keluarganya ataupun untuk orang lain di masa yang akan datang.

(Obink,07 juli 2001)

Rasio Dalam Kehidupan


RASIO DALAM KEHIDUPAN

Rasio adalah perbandingan dua buah bilangan,sedangkan preposisi adalah peryataan tentang persamaan dua buah rasio,jadi apabila dua buah rasio satu sama lain maka bentuk persamaan itu disebut proposisi Begitu pentingnya kita memahami rasio dan preposisi dalam kehidupan ini.Sehingga Allah dalam menciptakan alam,berikut kaitannya dengan kebutuhan manusia dari awal dan sebagai standar (dasar/rukun iman dalam penganut Islam,yakni percaya kepada Qadak dan Qadar Tuhan). Kalau seorang mukmin tak percaya kepada rukun yang ke-6 tersebut,maka imannya kurang lengkap. Oleh keterpentingannya,rasio amatlah menarik untuk kita fahami.Dalam artian,bahwa katakanlah sebagai beban dan pembawa beban.setiap masalah di dunia adalah beban sedangkan pembawa beban ialah siapa saja yang memanfaatkan alam.Untuk mengangkat beban,kita seyogyanya mempunyai ukuran perbandingan antara beban dan pembawa beban.Beban tak sanggup dibawa bila ukuran beban dengan si pembawa beban tidak tepat.Dalam ukuran secara kualifikasi umum dapat dibagi tiga berat,sedang,dan ringan."sedang"merupakan proposisi yang paling enak/nyaman digunakan. Ukuran-ukuran tersebut dapat dikuantifikasi dalam bentuk angka-angka supaya mudah perhitungannya.Anggap saja untuk menjawab pertanyaan,seberapa berat,sedang,dan ringannya. Banyak sekali hasil produk yang tercipta berawal dari pencarian perbandingan yang akurat lebih dahulu sesuai ukuran yang diperlukan oleh konsumen produk tersebut. Maha kuasa Tuhan yang telah menciptakan hamparan semesta alam ini dengan begitu banyak ragam dan fungsinya bagi kelangsungan hidup.Hal ini telah distandarkan oleh Allah dalam rukun iman yang ke-6. Menurutku,rukun iman keenam inilah sebagai pintu pencarian daripada rasio perbandingan bagi sang pengguna alam,tetepi Allah hanya menciptakan dan manusia harus memikirkan cara guna pakai alam.Sebagai buktinya manusia dianugrahi fikiran(hal fotensial teori pemecahan masalah alam) Tapi kitapun harus ingat akan keterbatasan kita,kalau dibandingkan dengan alam ini,kita hanya dapat mengukur atau bahkan menghitung sesuatu sesuai ukuran kemanusiaan kita,jangan minta terlalu lebih karena Allah menciptakan sesuatu menurut ukuran yang sanggup kita pikul. Dengan simbol-simbol angka yang telah dibuat oleh manusia mulailah mereka mencoba-coba mengkuantifikasi ukuran alam dengan angka-angka. Mulai dari bangsa Mesir kuno,mereka akan menuliskan 2/5 sebagai 1/3+1/15,terkecuali rasio 1/2 ditulis secara langsung. Bangsa China mereka menyebut"penyebut"dan "pembilang"sebagai "ibu"dan "anak". dari dahulu manusia sudah mulai berfikir tentang bagaimana cara menghitung secara tepat dari keliling lingkaran yang berbanding diameternya.Sekarang kita menyebutnya sebagai"pi"=hasil keliling dibagi diameternya. Perhatikan sifat dari hasil pendekatan dengan angka 22/7=3,14, bilangan ini bersifat irasional karena tak hingga,inilah yang saya sebut sebagai batas kemampuan kita terhadap alam,kita hanya sanggup mengatakan tak "terhingga",kapan hingganya Wallahu alamu bissawwab. Begitu juga dengan rasio perbandingan yang menarik lainnya,seperti Golden Section/Golden Ratio yang berasio=1:0,61083,yang banyak terjadi dalam alam. Berkat dari rasio perbandingan tersebut kita berharap dapat menggunakannya dalam berbagai aktifitas di dunia ini agar alam dengan kita tetap sebanding,tidak berat sebelah.Tetapi kenyataannya sekarang alam mulai tak seimbang. Pantaslah kalau Allah memfonis manusia sebagai sumber kerusakan di muka bumi,sedangkan firman Allah ini sebagai garis ukuran Allah yang manusia tak mampu merubahnya kecuali Dia.
(Obink,05 Juni 1994

Durhaka Kepada orang Tua

GAMBAR DARI KIRI MINHATUL MAULA,LIWA ULHAMDINI,CELSI,dan UNUNNG

Durhaka Kepada Orang Tua

DURHAKA KEPADA ORANG TUA

Banyak ayat-ayat al-Quran dan Hadits Nabi Saw.yang menerangkan kewajiban bergakti kepada orang tua dan haramnya mendurhakai mereka.Allah Berfirman:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kami jangan menyembah selain Dia dan hendaknyalah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya berumur lanjut dalam pemeliharaanmu.Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kedua mereka berdua perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan kasih sayang dan ucapkanlah :"Wahai Tuhanku,kasihanilah mereka keduanyasebagai mana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(surah 17:23-24).

Berdasarkan ayat di atas ibu adalah ayah adalah orang yang wajib ditaati sesudah ketaatan kepada Allah dan rasulNya.Kebaikan kedua orang tua,khususnya ibu kepada anaknya,tidak dapat dinilai dengan materi.Ibu mengandungnya dengan susah payah ibu mengandungnya dengan susah payah;melahirkan dengan derita yang payah:terkadang harus berhadapan dengan maut:menyusuinya berbulan-bulan,terkadang harus bangun di tengah malam,membersihkan,merawat,memelihara apalagi anakya dalam keadaan sakit Ibu tak pernah menikmati malam watu-waktu itu.Mereka berdua berfikir bagaimanamembesarkan kta,bagai mana mendidiknya,memberikanya nafkah lahir bathin,dan kelanjutan cita-citanya di masa kelak.Mereka bergembira bila anaknya mendapat kegembiraan menangis dan bersedih bila anak mereka mendapat musibah. Meskipun orang tua tidak baik akhlaknya tapi mereka tidak ingin anaknya menjadi rusak seperti mereka.Mereka bercita-cita agar anaknya menjadi anak yang shaleh.Ini merupakan fitrah manusia.Oleh karena itu Allah dan RasulNya mewajibkan kepada setiap anak agar:

  • Berbuat baik kepafa orang tua.
  • Bersyukur kepada Allah dan kepada mereka.
  • Berkata lemah lembut kepada keduanya.
  • Mendoakan keduanya dati perbuatan baik
Ungkapan

برالوالدين

mencakup segala kebaikan dalam islam.(Taat)patuh kepada mereka selama mereka menyuruh berbuat baik,akan tetapi jika mereka menyuruh berbuat maksiat,syirik dan lain-lainnya,maka kita tidak boleh mentaatinya,sebagaimana peringatan Rasulullah Saw:

لاطاعة لاحد في معصية الله تبا رك وتعالى

Artinya:Tidak boleh seseorang taat kepada seseorang dalam hal maksiat kepada Allah Swt.(HSR.Ahmad dan Hakim)

Bila kandungan ayat di atas menerangkan kewajiban hambaNua untuk berbuat baik kepada orang tua,sebaliknya Allah juga melarang keras"durhaka kepada mereka".Ungkapan uquuqulwalidain mencakup segala macam kejahatan yang dilarang oleh islamyang dapat menyakiti hati orang tua,baik dalam bentuk ucapan,sikap,tingkah laku,maupun dalam perbuatan lain.

Menurut para ulama,anak durhaka itu ialah:

  • anak yang tidak berbuat baik kepada kedua orang tuanya,tidak mau tahu hak-hak mereka.
  • anak yang merasa diri tinggi di hadapan orang tua,tidak mau mendengar nasihat mereka dan menjelek-jelekkannya.
  • anak yang mampu yang tidak mau membantu orang tuanya yang fakir miskin padal ia mampu.
  • anak yang kasar kepada orang tuanya.Allah berfirman:"Jangan kau katakan-akh,atau-cis kepada keduanya"(QS:17:23).Kalau perkataan ini saj tidak boleh apalagi membentah.
  • anak selalu mengeluh terhadap orang tuanya dan membangkit-bangkitkan pemberian kepada mereka.
  • anak yang memaksa orang-tuanya agar mau memenuhi kebutuhan dirinya.
Anak yang durhaka bukan hanya mendapat siksa di akhirat,tetapi di duniapun mendapatkannya Sudah banyak sekali orang yang dapat kita sksikan dalam kehidupan sehari-hari,ciri-ciri orang yang kasar kepada orang tuanya,sampai melegenda dalam"Malin Kundang"

<

عن اس قال: قال رسول الله عليه وسلم:---بان معجلان عقو بتهمافى الدنيا:البغي والعقوق

Nabi bersabda yang artinya:

Ada dua siksaan yang Allah segerakan siksaannya di dunia ini:

  • 1.Perbuatan jahat/atau melewati batas Allah,dan
  • 2.Durhaka kepada kedua orang tua.(HSR.Hakim,Shahih Jamiussigar 2807)

Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar yang paling besar(HSR.Bukhari,Muslim,dan Tirmidzy).

Air mata kedua orang tua mengalir karena dizalimi oleh anaknya akan Allah balas dengan api Neraka untuk si anak tersebut. Sekian dulu kalau ada kesalahan tolong Obing dimaafkan,karena Allahlah pemilik kebenaran.

Wallahuaklam...

Wassalam Obing,sept.2016

Cerita Laek

CERITA LAEK LANA BATUR GENGGELANG

1. Titiq Turutu harane mali Bapuq Turiya Bapuq Teraji, Barmali pamit marang sang ratunya. Artinya: Titiq Turutu namanya dan Bapuq Turiya, Bapuq Teraji, Barmali ikut pergi mengawal rajanya. Rehamanuji Barmali Ramanudara

English:

1. Titiq Turutu Bapuq Turiya Bapuq Aji mali harane, Barmali take leave marang of[is the its queen. Its meaning its Titiq Turutu name and Bapuq Turiya, Bapuq Aji, Barmali go along with to guard its king. Rehamanuji Barmali Ramanudara(Raja Magada

2. Hunga maring Batu Tinjang, hunga maring disa Genggelang, Datu Genggelang Datu Magada lunga maring Datu Gangga, lunga maring Banyu, hunga maring panagaran keling. Artinya: orang tua yang tercantum namanya di atas ini, dulu pernah pergi ke Batu Tinjang kemudian pergi ke desa Genggelang. Datu Genggelang dan raja Magada pergi mengikuti Datu Gangga, pergi ke Banyu dan selanjutnya lagi ke panagaran keling (Kerajaan Gangga).

3. Hokolnada jumeneng Panagaran Keling ratu hing Biyah, husur ratu hing Biyah jumeneng ratu hing Biyah. Artinya: Di sana mendirikan Panagaran Keling raja dari Biyah, sepeninggal raja dari biyah diangkat lagi raja dari biyah dan seterusnya. 4.Hunga maring Harung Puntiyan hunga maring Leret, hunga maring Barung Bitu, hunga maring Orong Telaga,hunga maring Pusuk, hunga maring disa Anyar,hunga maring Pangadangan. Artinya: Kemudian pergi lagi ke Harung Puntiyan selanjutnya pergi ke Leret, pergi lagi ke Barung Bitu( Barung Biraq) pergi Lagi ke Orong Telaga( Oman Telaga) pergi lagi ke Pusuk pergi lagi ke desa Anyar pergi lagi ke desa Pangadangan

5.Sang ratu Sang Aji Gangga Sang Aji Dara Husur Sang Aji Gangga jumeneng Sang Aji Demang Artinya: Sang raja Sang Aji Gangga Sang Aji Dara Sepeninggal Sang Aji Gangga di ganti oleh Datu Demang

6. Hapiya Deneq Mas Keling jumeneng da ratu Gangga, husur ratu Gangga Deneq Mas Genating bijan ratu Gangga jumeneng ratu Genggelang. Artinya: Deneq Mas Keling di angkat menjadi raja Gangga, sepeninggal raja Gangga di angkatlah Deneq Mas Genating anak dari raja Gangga, mejadi raja Genggelang.

7.Humiring ira turun lek gunung genaok ratu Hayu,lunga maring barat ngadang lunga maring Orong Tupu tengah lunga maring Haputuning lunga maring Banyu Rumangsa. Artinya: Pergi kebarat Ngadang, pergi lagi ke Orong Tupu Tengah pergi lagi ke Haputuning pergi lagi ke Banyu Rumangsa.

Cara Membuat Running Title Pada Dokumen HTML Baca selanjutnya !

Html Editor

Html Editor

Buat sahabat blogger yang baik. bila Anda suka mengutak-atik kode (tag) html dalam nembuat halaman web atau sekedar membuat buku bacaan...

Share English German French Arabic Chinese Simplified