Print Friendly and PDF Manis Tanggoran Gunung: Juli 2017

WIKIPEDIA (Perluas pemahaman dengan mencari arti istilah bahasa)

Hasil penelusuran

Ukuran Antara Engau dan Aku

RASIO DALAM KEHIDUPAN

Rasio adalah perbandingan dua buah bilangan,sedangkan preposisi adalah peryataan tentang persamaan dua buah rasio,jadi apabila dua buah rasio satu sama lain maka bentuk persamaan itu disebut proposisi
Begitu pentingnya kita memahami rasio dan preposisi dalam kehidupan ini.Sehingga Allah dalam menciptakan alam,berikut kaitannya dengan kebutuhan manusia dari awal dan sebagai standar (dasar/rukun iman dalam penganut Islam,yakni percaya kepada Qadak dan Qadar Tuhan).
Kalau seorang mukmin tak percaya kepada rukun yang ke-6 tersebut,maka imannya kurang lengkap.
Oleh keterpentingannya,rasio amatlah menarik untuk kita fahami.Dalam artian,bahwa katakanlah sebagai beban dan pembawa beban.setiap masalah di dunia adalah beban sedangkan pembawa beban ialah siapa saja yang memanfaatkan alam.Untuk mengangkat beban,kita seyogyanya mempunyai ukuran perbandingan antara beban dan pembawa beban.Beban tak sanggup dibawa bila ukuran beban dengan si pembawa beban tidak tepat.Dalam ukuran secara kualifikasi umum dapat dibagi tiga berat,sedang,dan ringan."sedang"merupakan proposisi yang paling enak/nyaman digunakan.
Ukuran-ukuran tersebut dapat dikuantifikasi dalam bentuk angka-angka supaya mudah perhitungannya.Anggap saja untuk menjawab pertanyaan,seberapa berat,sedang,dan ringannya.
Banyak sekali hasil produk yang tercipta berawal dari pencarian perbandingan yang akurat lebih dahulu sesuai ukuran yang diperlukan oleh konsumen produk tersebut.
Maha kuasa Tuhan yang telah menciptakan hamparan semesta alam ini dengan begitu banyak ragam dan fungsinya bagi kelangsungan hidup.Hal ini telah distandarkan oleh Allah dalam rukun iman yang ke-6.
Menurutku,rukun iman keenam inilah sebagai pintu pencarian daripada rasio perbandingan bagi sang pengguna alam,tetepi Allah hanya menciptakan dan manusia harus memikirkan cara guna pakai alam.Sebagai buktinya manusia dianugrahi fikiran(hal fotensial teori pemecahan masalah alam) Tapi kitapun harus ingat akan keterbatasan kita,kalau dibandingkan dengan alam ini,kita hanya dapat mengukur atau bahkan menghitung sesuatu sesuai ukuran kemanusiaan kita,jangan minta terlalu lebih karena Allah menciptakan sesuatu menurut ukuran yang sanggup kita pikul.
Dengan simbol-simbol angka yang telah dibuat oleh manusia mulailah mereka mencoba-coba mengkuantifikasi ukuran alam dengan angka-angka.
Mulai dari bangsa Mesir kuno,mereka akan menuliskan 2/5 sebagai 1/3+1/15,terkecuali rasio 1/2 ditulis secara langsung.
Bangsa China mereka menyebut"penyebut"dan "pembilang"sebagai "ibu"dan "anak".
dari dahulu manusia sudah mulai berfikir tentang bagaimana cara menghitung secara tepat dari keliling lingkaran yang berbanding diameternya.Sekarang kita menyebutnya sebagai"pi"=hasil keliling dibagi diameternya. Perhatikan sifat dari hasil pendekatan dengan angka 22/7=3,14, bilangan ini bersifat irasional karena tak hingga,inilah yang saya sebut sebagai batas kemampuan kita terhadap alam,kita hanya sanggup mengatakan tak "terhingga",kapan hingganya Wallahu alamu bissawwab. Begitu juga dengan rasio perbandingan yang menarik lainnya,seperti Golden Section/Golden Ratio yang berasio=1:0,61083,yang banyak terjadi dalam alam.
Berkat dari rasio perbandingan tersebut kita berharap dapat menggunakannya dalam berbagai aktifitas di dunia ini agar alam dengan kita tetap sebanding,tidak berat sebelah.Tetapi kenyataannya sekarang alam mulai tak seimbang. Pantaslah kalau Allah memfonis manusia sebagai sumber kerusakan di muka bumi,sedangkan firman Allah ini sebagai garis ukuran Allah yang manusia tak mampu merubahnya kecuali Dia.

(Obink,05 Juni 1994

Share duren.jpg - 41 KB

Share duren.jpg - 41 KB

OBING MEDIAFIRE

Obing Mediafire Go
www.youtube.com

TV STREAMING INDONESIA

ANTV
RTV
RCTI
TRANS 7
TV ONE
INDOSIAR
Jangan coba remehkan orang tua, karena untuk menjadi setua ini mungkin sangat melelahkan, pahit-manisnya kehidupan sudah ia rasakan.Bayangngin, sudah berapa masa yang dilewatinya, sudah berapa duka yang ia kumpulakan,sudah berapa penyakit ,berapa masa peperangan yang ia lewati,yang ia derita,tapi ia sanggup bertahan,Ya Allah tetapkanlah kami dalam kebaikan,peliharalah umur kami,dan jadikanlah umur kami sebagai sarana waktu untuk berbuat yang baik-baik,Amin !

Goa-goa Terindah Di Indonesia

8 GUA TERINDAH DI INDONESIA

goa

Petualangan Bawah Tanah

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat kaya. selain itu banyak sekali obyek wisata yang bertemakan alam di negeri ini, salah satunya yaitu Obyek wisata Gua / Goa. Mungkin bagi sebagian orang yang awam dengan Obyek wisata Gua memandang remeh akan kecantikan pemandangan yang di suguhkan di dalam Gua tersebut. tapi jangan salah, ternyata di Indonesia terdapat beberapa Gua yang di Nobatkan sebagai Gua Terindah di Asia Tenggara bahkan salah satu yang terindah di dunia. dan berikut ini adalah tujuh dari sekian banyak Gua terindah yang ada di Indonesia:
 1. Gua Gong
goa-gong-pacitan-1
Goa Gong terletak di desa Bomo, kecamatan Punung, kabupaten Pacitan, sekitar 30 km dari pusat kota Pacitan. Anda bisa menuju kota ini dari Yogyakarta melalui Wonosari Gunungkidul, Solo, maupun Ponorogo Jawa Timur. Cara termudah adalah menggunakan kendaraan dari kota Solo karena jalannya relatif halus meski harus melalui jalan yang berliku naik turun khas pegunungan. Jalur ini bisa ditempuh kira-kira 3 jam dengan mobil. Goa ini terletak kira-kira 12 km dari Goa Tabuhan, tujuan wisata Pacitan lain yang tak kalah menarik. Di dalam Goa Gong ini anda akan di suguhkan pemandangan Stalaktit dan setalakmit yang sangat cantik, serta di iringi latar cahaya yang sangat menakjubkan. sehingga tidak salah jika Goa gong ini termasuk kedalam goa terindah se Asia tenggara.
2.Goa Jomblang
Goa-Jomblang-Yogyakarta
Gua Jomblang merupakan salah satu gua dari ratusan kompleks gua Gunungkidul yang terkenal karena keunikan dan keindahannya yang tidak terbantahkan. Pada tahun 2011, Gua Jomblang dijadikan tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika. Terletak di rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang memanjang dari Gombong, Jawa Tengah; hingga kawasan karst Pegunungan Sewu, Pacitan, Jawa Timur; gua vertikal yang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. Karena itu gua yang memiliki luas mulut gua sekitar 50 meter ini sering disebut dengan nama Luweng Jomblang.
 3. Gua Petruk
goa petruk
Goa Petruk, di Dukuh Mandayana, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen memiliki keindahan yang menakjubkan. Meski kini Goa Petruk lebih mudah dicapai karena medannya sudah dibenahi, namun goa petruk tetap menjaga kealamian di dalam goanya. Stalaktit dan stalagmit di Goa Petruk membentuk beragam bentuk, seperti mayat, buaya, lumbung, dan payudara.
Goa bertingkat tiga ini basah dan lembab, dengan sungai, sejumlah sendang, dan air terjun. Di lantai dasar bertabur kotoran kelelawar dan serangga kecil. Air menetes dari langit-langit goa, meningkahi keheningan. Bagian kedua goa dihubungkan dengan batu terjal dengan kemiringan sekitar 45 derajat, dengan sendang dan air terjun kecil.Goa Petruk ini merupakan salah satu goa yang terindah di Jawa.
4. Gua Pindul
Goa-Pindul
Gua Pindul adalah objek wisata berupa gua yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Gua Pindul dikenal karena cara menyusuri gua yang dilakukan dengan menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua, kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing. Aliran sungai bawah tanah dimulai dari mulut gua sampai bagian akhir gua, di dalam gua terdapat bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu ban pelampung, sehingga biasanya wisatawan akan bergantian satu per satu untuk melewati bagian ini. Panjang gua Pindul adalah 350 meter dengan lebar 5 meter dan jarak permukaan air dengan atap gua 4 meter. Penelusuran gua Pindul memakan waktu kurang lebih selama satu jam yang berakhir pada sebuah dam. Aliran sungai yang berada di dalam Gua Pindul berasal dari mata air Gedong Tujuh.
 5. Gua Maharani
goa maharani
Goa Maharani adalah salah satu destinasi wisata yang ada di Lamongan, tepatnya berada di kecamatan Paciran. Goa Maharani berada di kedalaman 25 M dari permukaan tanah dan memiliki rongga seluas 2500 m2. Goa Maharani merupakan goa dengan keindahan alam yang unik daripada goa wisata lain. Hal ini dilihat dari stalagtit dan talagmit di goa ini masih bertumbuh dan memancarkan cahaya warna-warni saat terkena cahaya. Karenanya, layaknya goa Maharani ini disejajarkan dengan gua Altamira di Spanyol. Gua Mamonth di Amerika Serikat dan gua Carlsbad di Perancis.
6. Gua JatiJajar
Goa-jatijajar
Goa Jatijajar adalah Goa Alam yang terletak di desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Goa ini terbentuk dari batu kapur dan telah diketemukan pada tahun 1802 oleh seorang petani yang memiliki tanah diatas Goa tersebut yang Bernama “Jayamenawi”. Pada suatu ketika Jayamenawi sedang mengambil rumput, kemudian jatuh kesebuah lobang, ternyata lobang itu adalah sebuah lobang ventilasi yang ada di langit-langit Goa tersebut. Lobang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang berada dibawahnya 24 meter. Soal asal muasal Goa Jatijajar memang tidak banyak orang yang mengetahui secara persis, ada dua versi mengenai asal usul Goa Jatijajar. Pertama, setelah Jayamenawi menemukan gua, tak lama kemudian Bupati Ambal, salah satu penguasa Kebumen waktu itu, meninjau lokasi tersebut. Saat mendatangi goa, dia menjumpai dua pohon jati tumbuh berdampingan dan sejajar pada tepi mulut gua. Dari kisah itu lalu ditemukan istilah Jatijajar, dari kata jati yang sejajar.
7. Gua Barat
goa barat kebumen
Goa Barat merupakan salah satu goa yang terdapat di kawasan Karst Gombong , Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Berdasarkan keterangan warga , nama Goa Barat berasal dari bahasa jawa yang berarti Goa angin. Menurut juru kunci kenapa dberi nama Goa barat (Goa Angin) karena dari dalam goa selalu menghembuskan angin ke luar mulut Goa. Menurut petugas objek wisata jalur trek ini di petakan oleh tim dari perancis yang melakukan penelitian pada sekitar tahun 1880-an. Panjang goa mencapai 6,5 km jika dilakukan penelusuran memerluakan waktu 5 jam. Tempat ini disebut sebagai “Kratonan” karena berdasarkan orang orang yang pernah kesana sesekali terlihat seperti keraton dan bebatuan disana seolah hidup karena trus berkedip bila terkena cahaya.
 8. Gua Surupan
goa surupan
Goa Surupan adalah satu dari 100 lebih goa di Kawasan Karst Gombong Selatan. Goa Surupan meliputi dua desa yakni desa Argopeni dan Desa Karangduwur kecamatan Ayah kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Goa Surupan sangat terkenal di kalangan pecinta alam dan para peneliti goa dari nusantara maupun mancanegara. Goa Surupan juga memiliki keindahan stalakmit maupun stalaktit seperti goa-goa lainnya. Ornament goa di Goa Surupan sangat indah menempel di dinding lorong gua maupun didasar goa. Di Goa Surupan banyak juga ditemui sejumlah hewan seperti kelelawar, srewiti, lawet, udang, pelus bahkan kura-kura endemik. Goa Surupan memiliki sebuah sungai bawah tanah yang cukup deras. Sungai yang mengalir dari Bukit Gadung dan melewati perkampung akan meresap seluruhnya kedalam goa ini. Sehingga di kala musim penghujan pengunjung dihimbau untuk berhati hati dengan potensi banjir bandang di dalamnya.
#di ambil dari berbagai sumber
Terima kasih Anda berkunjung ke blog kami.

Asar Tua

asar tua Asar tua adalah istilah bahasa sasak Lombok utara yang maknanya sama dengan kurang-lebih diatas pukul 16:00

lagu batur bat

 Telek tulisan kuning lek julu sa dame mele lagu barat !:Shape Of You - Ed Sheeran

Obing di blog yang lain KLIK
Obing di facebook KLIK
Obing di twiter KLIK juga
Album photo kawan di flip html5 KLIK
Mencari lokasi peta : KLIK
Facebook Ayu puju:KLIK
Drive Maubia KLIK
Obing MediaFire:Goooo !
Madonna Lagu Cantik

Album Ula

ABUM ULA

Despacito - Justin Bieber Ft. Luis Fonsi & ; Daddy Yankee

Despacito - Justin Bieber Ft. Luis Fonsi & ; Daddy Yankee: [audio: [Intro: Justin Bieber] Come on over in my direction So thankful for that, it’s such a blessin’, yeah Turn every situation into Heaven, yeah Oh, you are My sunrise on the darkest…

inak

Inak adalah kosa kata Bahasa Sasak Dayan Gunung yang berarti orang yang telah melahirkan anak atau sebutan bagi wanita yang kita anggap sudah tua dari kita

BUKU-BUKU DR.YUSUF QARADHAWI

Buku Shabar oleh Dr.Yusuf Qardhowi

Kisah-Kisah Sufistik

Kisah-kisah sufistik berikut ini, menurut Idries Shah, berasal dari Aththar An-Nisaburi. Ajaran-ajaran Aththar An-Nisaburibanyak disertai gambaran-gambaran biografi, fabel, pepatah dan apologi, yang tidak hanya mengandung ajaran moral tetapi kiasan-kiasan yang menggambarkan tentang tahap-tahap khusus perkembangan manusia. Aththar menggunakan tema suatu ‘perjalanan’ atau ‘pencarian’ sebagai analogi dari tahap-tahap keberhasilan jiwa manusia dalam mencari kesempurnaan.

HATI

Seseorang menghampiri orang gila yang sedang menangis dalam kesedihan yang memilukan. Ia bertanya: “Mengapa engkau menangis?” Orang gila menjawab: “Aku menangis untuk menarik belas kasihan hati-Nya.” Yang lain berkata kepadanya: “Ucapanmu bohong, karena Dia tidak memiliki hati lahiriah.” Orang gila menjawab: “Engkaulah yang salah, karena Dia pemilik seluruh hati yang ada. Melalui hati engkau dapat berhubungan dengan Tuhan.” DITAWARI DERMA YANG TIDAK DAPAT DITERIMA Apa! Akan kau berikan sejumlah uang (Yang akan) menghapus namaku dari Daftar Kaum Darwis?

DONGENG FAZL-RABBI

Suatu hari seorang tua yang kikir pergi menjeguk Fazl-Rabbi, untuk membahas beberapa hal. Karena lemah dan gelisah, orang tua ini menusukkan tongkat besinya ke luka di kaki Fazl-Rabbi. Mendengar dengan sopan, apa pun yang dikatakan oleh si orang tua, Fazl-Rabbi tidak berkata-kata, kendati ia menjadi pucat dan kemudian memerah, karena lukanya terasa sakit dan besi tersebut tetap menancap di kakinya. Kemudian, ketika yang lainnya telah menyelesaikan urusannya, ia mengambil selembar kertas darinya dan menandatanganinya. Ketika orang tua itu sudah pergi, ia senang karena berhasil dalam ketekunannya, Fazl-Rabbi membiarkan dirinya roboh. Salah seorang bangsawan yang hadir mengatakan:

“Tuanku, Anda duduk di sana dengan darah mengucur dari kaki Anda, dan orang tua itu menusuknya dengan tongkat besinya, dan Anda sama sekali tidak berkata apa pun.”

Fazl-Rabbi menjawab:

“Aku sama sekali tidak memberi tanda kesakitan, karena Aku takut kalau ketakutannya mungkin menyebabkan ia bingung, dan bahwa ia mungkin menyerahkan ketekunannya karena bantuanku. Kasihan sekali dia, bagaimana aku dapat menambah masalahnya dengan cara demikian?”

Jadilah manusia sejati: mempelajari kebangsawanan dari pemikiran dan tindakan, seperti Fazl-Rabbi.

BUDAK TANPA MAJIKAN

Berkelana dengan jubah tambalan, wajahnya menghitam karena matahari, seorang darwis tiba di Kufah, di mana ia berjumpa dengan seorang pedagang.

Si pedagang berbicara kepadanya, dan memutuskan bahwa ia pasti seorang budak yang tersesat.

“Karena tindak-tandukmu halus, Aku akan memanggilmu Khair (bagus).” Katanya, “Engkau bukan budak?” “Itulah saya,” jawab Khair.

“Akan kuantar engkau pulang, dan engkau dapat bekerja untukku sampai berjumpa tuanmu.” “Saya senang sekali,” ujar Khair, “Karena sudah sangat lama saya mencari tuan saya.” Ia bekerja beberapa tahun pada orang tersebut, yang mengajarinya menjadi penenun; oleh sebab itu nama keduanya adalah Nassaj (penenun).

Setelah layanannya yang lama, merasa bersalah karena terlalu mengeksploitasinya, pedagang tersebut mengatakan, “Aku tidak tahu siapa dirimu, tetapi sekarang engkau bebas untuk pergi.”

Khair Nassaj, Guru Agung Tarekat (Sufi), melanjutkan perjalanannya ke Mekkah tanpa penyesalan karena ia telah menemukan bagaimana melanjutkan perkembangannya, daripada tanpa memiliki nama dan diperlakukan seperti budak. Ia adalah guru asy-Syibli, Ibrahim Khawwas dan juga Guru Agung kaum Sufi. Ia meninggal lebih dari seribu tahun yang lalu, di usia seratus duapuluh.p h2KOTAK AJAIB/h2p Suatu ketika seorang laki-laki ingin menjual karpet kasar, dan ia pun menawarkannya di jalan. Orang pertama yang melihat mengatakan:p “Ini karpet yang kasar, dan sangat usang.” Maka ia pun membelinya sangat murah. Kemudian pembeli tersebut berdiri dan mengatakan kepada lainnya yang tengah berjalan: “Karpet ini lembut bagai sutra, tak ada yang seperti ini.” Seorang Sufi yang melintas mendengar orang yang membeli itu dan berusaha menjual barang yang sama dengan dua gambaran yang berbeda.

Sang Sufi berkata kepada si penjual karpet: “Wahai penjual karpet, masukkan aku dalam kotak ajaibmu, yang dapat mengubah karpet kasar menjadi halus, barangkali bisa mendatangkan permata!”

BULAN

Sang Bulan ditanya:

‘Apa hasratmu yang paling kuat?” Dijawab: “Kalau Matahari hendak menghilang, dan tetap terselubung dalam awan selamanya.”

LIMARATUS KEPING EMAS

Salah seorang pengikut Junaid mengunjunginya dengan dompet berisi limaratus keping emas. “Apakah engkau memiliki uang lebih dari ini?” tanya sang Sufi. “Ya, saya punya.” “Apakah engkau ingin lebih banyak?” “Ya, benar.” “Maka engkau harus menyimpannya, karena engkau lebih membutuhkannya daripada aku; karena aku tidak memiliki apa pun dan tidak menginginkan apa pun. Engkau membutuhkannya dan selamanya ingin lebih banyak.”

ORANG GILA DAN MUADZIN

Seorang muadzin mendaki puncak menara dan mengumandangkan adzan. Sementara itu, seorang gila melintas dan seseorang bertanya kepadanya: “Apa yang dilakukannya di sana, di atas menara?” Si gila menjawab: “Orang di atas itu sesungguhnya mengocok kulit kacang yang kosong.” Ketika engkau mengucapkan sembilanpuluh sembilan Nama Allah, maka engkau seperti bermain dengan kulit kacang yang kosong. Bagaimana Tuhan dapat dimengerti melalui nama-nama? Karena engkau tidak dapat mengucapkan dalam kata-kata ‘mengenai hakikat Tuhan, paling baik tidak usah bicara tentang siapa pun sama sekali. (Kitab-Ilahi)

KERANGKA RELIGIUS

Suatu hari ketika Sahabat Umar ra. melihat dari permulaan hingga habis sebuah kitab suci Yahudi, Nabi Muhammad saw bersabda: “Engkau terlalu sederhana dengan kitab itu. Jika ingin mendapat suatu manfaat darinya, engkau harus menjadi seorang Yahudi. Menjadi seorang Yahudi yang sempurna lebih baik daripada Muslim yang tidak sempurna; dan membuang-buang waktu dengan kitab Yahudi adalah kepalang tanggung dan tidak memberimu manfaat dengan satu cara atau cara yang lain. Kesalahanmu adalah bahwa engkau tidak melakukan sesuatu atau pun lainnya dalam sikap ini. Engkau tidak yakin, sangsi pun engkau juga tidak. Lalu, Bagaimana keadaanmu ini, Bagaimana dapat digambarkan?” (Kitab-Ilahi)

KISAH NABI MUSA A.S.

Suatu ketika Musa a.s. memohon kepada Allah swt. untuk menunjukkan kepadanya salah satu sahabat Allah, dan sebuah suara menjawab: “Pergilah ke sebuah lembah dan di sana engkau akan menjumpai seorang yang dicintai, orang terpilih, yang menempuh Jalan (pencapaian)!” Musa pun pergi dan menjumpai orang tersebut, berpakaian compang-camping, dikerubuti berbagai serangga dan binatang melata lainnya.

Musa bertanya, “Dapatkah aku membantumu?” Laki-laki tersebut menjawab, “Utusan Allah, bawakanlah aku secangkir air, karena sangat haus!” Ketika Musa kembali dengan membawa air, ia menemukan laki-laki tersebut terkapar sekarat. Ia pergi mencari potongan baju untuk membalutnya. Ketika kembali, ia justru melihat tubuh laki-laki tersebut dilahap seekor singa padang pasir. Musa sangat tertekan dan menangis:

“Engkau Yang Mahaperkasa dan Maha Mengetahui, Yang mengubah lumpur menjadi manusia. Sebagian menjadi penghuni Surga, lainnya harus disiksa, satu bahagia yang lain menderita. Ini lawan asas yang tidak dapat dimengerti oleh siapa pun.” Kemudian muncul suara dari dalam diri Musa:

“Orang ini telah bergantung kepada Kami untuk minum dan kemudian berpaling dari kepercayaan itu. Ia bergantung kepada Musa untuk makanannya, percaya pada perantara. Ia telah bersalah karena meminta bantuan dari yang lain setelah puas dengan Kami …” Hatimu senantiasa melekat sendiri dan makin melekat lagi pada keinginan. Engkau harus tahu bagaimana menjaga hubungan dengan asal-usulmu … (Ilahi-Nama)

RUH SEBELUM PENCIPTAAN TUBUH

Ketahuilah mengenai waktu ketika di sana ada ruh dan tanpa tubuh. Inilah masa selama beberapa tahun, yang setiap tahunnya sama dengan seribu tahun kita. Ruh-ruh tersebut berbaris. Dunia diperlihatkan kepada mereka. Sembilan dari sepuluh ruh berlari menuju dunia. Kemudian Surga diperlihatkan pada ruh yang tersisa. Sembilan dari sepuluh ruh berlari menuju Surga. Kemudian Neraka diperlihatkan kepada ruh yang tersisa. Sembilan dari sepuluh ruh berlari menghindarinya dengan ketakutan. Maka tinggallah beberapa ruh, mereka yang tidak terpengaruh oleh apa pun. Mereka tidak tertarik pada Dunia maupun Surga, juga tidak takut Neraka.

Sebuah Suara Semesta berkata pada ruh-ruh yang tinggal tersebut: “Wahai ruh-ruh bodoh, apa yang kalian inginkan?”

Secara serempak mereka menjawab:

“Engkau mengetahui segala pengetahuan, bahwa Engkau-lah Yang kami inginkan, dan bahwa kami tidak ingin meninggalkan KehadiranMu.” Suara itu berka

ta: “Menginginkan Kami penuh bahaya, menimbulkan kesulitan dan akibat yang tidak terhitung.” Ruh-ruh menjawab:

“Dengan senang hati akan kami alami apa pun untuk bersama-Mu, dan kehilangan apa pun agar kami mendapatkan segalanya.” (Ilahi-Nama)

UJIAN

Berkait dengan ucapan Syaqiq al-Balkh kepada murid-muridnya:

“Kupertaruhkan Imanku kepada Allah, dan pergi mengarungi hutan ganas dengan uang sekadarnya di saku. Aku pergi haji dan pulang, dan uang receh ini masih ada.”

Salah seorang muridnya berdiri dan berkata:

“Jika Anda memiliki uang receh di saku, Bagaimana Anda dapat mengatakan, bahwa Anda menggantungkan segala sesuatu kepada yang lebih Tinggi?”

Syaqiq menjawab: “Tidak ada lagi yang dapat kukatakan, anak muda ini benar. Ketika engkau menggantungkan segala sesuatu kepada-Nya, maka tidak ada tempat lagi untuk apa pun, sekecil apa pun, sebagai suatu perbekalan!” (Kitab-Ilahi)

MUHAMMAD, IBNU ISA

Muhammad, ibnu Isa, salah seorang sahabat Pemimpin Ummat, karena kecerdasannya melebihi yang lain. Suatu hari ia berkuda melintasi jalanan di Baghdad, diiringi pelayan dalam jumlah cukup banyak. Orang-orang pun saling bertanya:

“Siapa laki-laki itu, begitu mempesona, kudanya bagus, begitu kaya?”

Dan seorang perempuan tua yang berjalan tertatih diantara mereka menjawab:

“Itu orang miskin, bukan orang kaya. Karena, jika Allah meniadakan kesenangannya, ia tidak akan memiliki benda seperti sekarang.”

Mendengar ini, Muhammad ibnu Isa, turun dari kudanya yang sehat dan bagus, dan mengakui bahwa memang begitulah keadaannya. Sejak saat itu ia meninggalkan keinginannya untuk memamerkan kekayaannya.

PEMAHAMAN ORANG GILA

Terdapat orang gila yang tidak ikut ambil bagian dalam jamaah shalat. Di hari Jum’at, dengan penuh kesulitan, orang-orang membujuknya untuk hadir. Tetapi ketika sang Imam memulai, orang gila tersebut justru melenguh seperti lembu jantan. Orang-orang menyangka bahwa ia hanya sedang kambuh lagi gilanya, tetapi pada saat yang sama ingin membantunya. Sesudah shalat mereka menegurnya:

“Apakah engkau tidak berpikir tentang Allah, engkau bersuara seperti seekor binatang di tengah-tengah shalat jamaah?” Si orang gila menjawab:

“Aku hanya melakukan apa yang dikerjakan Imam. Ketika ia telah menekankan, ia membeli seekor lembu, maka aku pun bersuara seperti seekor lembu!” Ketika jawaban aneh ini disampaikan kepada sang Imam, ia mengakui:

“Ketika aku menyebut Allahu Akbar, aku sedang memikirkan pertanianku. Dan ketika sampai pada alhamdulillah, aku berpikir bahwa aku akan membeli seekor lembu. Pada saat itulah aku mendengar suara lenguhan.”

SI KIKIR DAN MALAIKAT MAUT

Setelah bekerja keras, berdagang dan meminjamkan (uang) si kikir telah menumpuk harta, tigaratus ribu dinar. Ia memiliki tanah luas dan banyak gedung, dan segala macam harta benda. Kemudian ia memutuskan untuk beristirahat selama satu tahun, hidup nyaman, dan kemudian menentukan mengenai bagaimana masa depannya. Tetapi, segera setelah ia berhenti mengumpulkan uang, ketika itu juga muncul Malaikat Maut di hadapannya untuk mencabut nyawanya.

Si kikir pun berusaha dengan segala daya upaya, agar Malaikat Maut yang pantang menyerah itu, tidak jadi menjalankan tugasnya. Ia berkata: “Bantulah aku, hanya tiga hari saja, dan akan kuberikan sepertiga hartaku.” Malaikat Maut menolak, dan mulai menarik nyawa si kikir. Kemudian si kikir berkata lagi: “Jika engkau membolehkan aku tinggal dua hari lagi, akan kuberi engkau duaratus ribu dinar dari gudangku.” Tetapi sang Malaikat Maut tidak mau mendengarkannya. Bahkan ia menolak memberi tambahan tiga hari demi tigaratus ribu dinarnya. Kemudian si kikir berkata: “Tolonglah, kalau begitu beri aku waktu untuk menulis sebentar.” Kali ini Malaikat Maut mengizinkannya, dan si kikir menulis dengan darahnya sendiri. “Wahai manusia, manfaatkan hidupmu. Aku tidak dapat membelinya dengan tigaratus ribu dinar. Pastikan bahwa engkau menyadari nilai dari waktu yang engkau miliki.”

KEPALA KELEDAI

Seorang bodoh melihat kepala keledai di atas sebatang kayu di halaman. Ia bertanya, “Apa yang terjadi di sana?” Ada yang menjawab, “Diletakkan di sana untuk memalingkan mata iblis!” “Engkau ini berotak keledai, dan itulah mengapa engkau menggantungkan kepala keledai! Ketika hidupnya, ia tidak dapat menghindari batang kayu yang memukulnya. Sekarang, ketika mati, bagaimana dapat menolak mata iblis?”

KEMUSTAHILAN DAN KEBODOHAN Apa yang tampak mustahil dan tidak, adalah lebih baik daripada kebodohan manusia yang menganggapnya mustahil.

CAHAYA

Pecinta (kekasih) sejati akan menemukan cahaya hanya jika, seperti lilin, dirinya adalah bahan bakar, membakar dirinya sendiri. UMMAT KRISTEN DAN MUSLIM Suatu ketika, seorang Kristen menjadi Muslim. Keesokannya ia telah mulai minum anggur. Dalam keadaan mabuk, ibunya datang dan berkata: “Anakku, apa yang engkau kerjakan? Bertingkah dalam cara seperti ini engkau telah menolak Yesus, dan juga gagal menyenangkan Muhammad. Tetaplah berpijak pada keyakinanmu! Tidak seorang pun dapat menjadi manusia dan menyembah berhala sama baik mempertahankan keyakinan lain.”

POHON TIDAK MENYADARI AKAN KEADAANNYA

Suatu hari seorang laki-laki menebang pohon. Seorang Sufi yang melihatnya, mendekat dan berkata: “Lihatlah cabangnya yang segar ini, penuh dengan getah, bahagia karena ia belum tahu kalau dipotong.” “Barangkali memang tidak diketahui kerusakan akan membuatnya menderita, tetapi akan mengetahui pada waktunya.” “Sementara itu, engkau tidak dapat menalarnya.” Pemotongan ini, ketidaktahuan ini, inilah keadaan manusia.

ANAK PANAH

Ketika anak panah lepas dari busurnya, mungkin melesat lurus, mungkin pula tidak, sesuai kehendak pemanahnya. Betapa aneh, bahwa ketika anak panah melesat tanpa melenceng, tergantung pada keahlian pemanah: tetapi jika keluar dari kebenaran, merupakan anak panah yang menerima perintah keliru!

RAJA MAHMUD DAN BUNCIS

Suatu hari, Raja Mahmud yang perkasa dari Ghazna pergi berburu, ia terpisah dari kelompoknya. Ia kemudian mendatangi asap yang berasal dari sebuah api kecil, di mana ia juga menemukan perempuan tua dengan belanganya. Raja Mahmud berkata: “Hari ini engkau mendapat tamu seorang raja, apa yang engkau masak di atas apimu?” Perempuan tua itu menjawab, “Ini rebusan buncis.” Raja Mahmud bertanya, “Wahai perempuan tua, maukah engkau memberiku sedikit?” “Tidak,” jawab perempuan itu, “Karena ini hanya untukku. Kerajaanmu tidak berharga sebagaimana buncis-buncis ini. Engkau boleh saja menginginkan buncisku, tetapi aku tidak menginginkan apa pun yang engkau miliki. Buncis-buncisku bernilai seratus kali lipat daripada semua milikmu. Lihat musuh-musuhmu, yang berusaha mengambil alih milikmu. Aku bebas, dan memiliki kacang buncisku.” Mahmud yang perkasa memandang pemilik kacang tersebut, memikirkan kekuasaannya yang dipersengketakan, dan menangis.

KETIDAKSADARAN

Engkau tidak tahu apa pun tentang dirimu sendiri dan bagaimana keadaannya. Dirimu seperti lilin dalam sarang lebah: apa yang diketahui, apa yang diketahui, api ataukah selokan? Ketika terpasang di tempat lilin, dan cahayanya terpancar, barulah diketahui. Sama saja, engkau akan mengetahui dirimu hidup ketika engkau mati, dan hanya berpikir dirimu hidup.

ORANG GILA DAN PEGULAT Seorang gila setengah mabuk memanggil pembawa peti mati setelah pemakaman. “Siapa orang yang jatuh dalam cengkeraman kematian ini?” Mereka menjawab, “Hai orang gila, ini jasad juara gulat, pemuda terbaik selama hidupnya.” Si orang gila menjawab, “Ia mati oleh lawan yang perkasa, tak diketahui kalau hal itu akan terjadi padanya.”

DUA CINCIN

Seorang laki-laki mencintai dua perempuan dengan adil. Mereka berdua memintanya mengatakan siapa diantara mereka yang paling disukai. Laki-laki tersebut minta waktu sampai keputusannya diketahui. Kemudian ia membuat dua cincin, masing-masing sangat mirip. Lalu ia memanggil keduanya dan mengatakan, “Orang yang paling kucintai, dialah yang mengenakan cincin ini.”

INI, JUGA, AKAN BERLALU

Seorang raja yang sangat berkuasa, memerintah banyak wilayah, berada dalam posisi cemerlang lantaran orang-orang bijak yang dipekerjakannya. Suatu hari ia merasa bingung sendiri dan memanggil penasihatnya. Katanya, “Aku tidak tahu sebabnya, tetapi sesuatu mendorongku untuk mencari cincin yang memungkinkan diriku menjadikan negara yang tenteram. Aku harus memiliki cincin itu. Dan cincin ini harus dapat membuatku bahagia di kala duka. Pada saat yang sama, jika aku merasa bahagia dan melihatnya, maka cicin itu dapat menjadikanku sedih.” Orang-orang bijak saling berunding, dan mereka berada dalam perenungan yang amat dalam. Akhirnya mereka memutuskan sifat-sifat cincin yang sesuai dengan raja mereka. Cincin yang dirancang itu, bertuliskan sebuah legenda: Ini, juga, Akan Berlalu.

RAJA YANG MERAMALKAN MASA DEPANNYA

Seorang raja yang juga ahli perbintangan meramal bintangnya, bahwa pada hari dan jam tertentu malapetaka akan mendekatinya. Ia kemudian membangun rumah batu yang kuat, dan menempatkan beberapa penjaga di luar. Suatu hari, ketika berada di dalamnya, ia sadar bahwa masih dapat melihat cahaya (siang). Ia menemukan lubang yang kemudian ditutupnya pula, untuk mencegah kemalangan masuk. Dengan menutup pintu, menjadikan dirinya sendiri tawanan dengan kedua tangannya sendiri. Dan karena itu, sang raja pun meninggal dunia.

RUANG INI

Pada dinding dalam lengkungan tekkia di gedung meditasi Aththar yang bersambungan, tertulis kata-kata: “Disediakan untuk Orang Bijak (Hakim) Tamtim.” Syeikh Aththar menyuruh murid tertuanya untuk meneliti sikap semua pendatang baru terhadap persembahan tersebut. Ia menggambarkan bahwa semua yang memberikan tanggapan dalam cara tertentu, akan mengembangkan kekuatan mistik secara benar dan cepat; dan yang mengatakan atau melakukan sesuatu akan pergi atau harus disuruh pergi. Aththar tidak pernah menanyakan kepada muridnya, pelamar mana yang bersikap demikian. Tetapi mereka meneliti, selama bertahun-tahun, hasilnya sesuai yang digambarkan. Suatu hari ia ditanya, mengapa meninggalkan persembahan tersebut di sana. Jawabnya, “Untuk menunjukkan mereka yang tidak tanggap, dan tampaknya tidak cukup menunjukkan tentang pengalaman-pengalaman tertentu, akan mengkhianati kemampuan diri atau tidak mencukupi, pada seseorang yang tahu bagaimana membuat suatu ujian.” Catatan:

• Artikel ini dikutip dari Buku "Kisah-kisah Sufi” oleh Idries Shah.

Musyawarah Burung (Kisah para Sufi)

Dikisahkan, segala burung di dunia, yang dikenal atau tidak dikenal, datang berkumpul. Mereka sama-sama memiliki satu pertanyaan, siapakah raja mereka? Di antara mereka ada yang berkata, “Rasanya tak mungkin negeri dunia ini tidak memiliki raja. Maka rasanya mustahil bila kerajaan burung-burung tanpa penguasa! Jadi, kita semua memiliki Raja, ya, Raja.”

Semua burung tertegun, seperti ada keraguan yang mengawang-awang. “Keadaan semacam ini tak bisa dibiarkan terus menerus. Hidup kita ini akan percuma bila sepanjang hayat kita, kita tidak pernah mengetahui, dan mengenal siapa Raja kita sesungguhnya.” Masing-masing dari mereka masih berfikir dan terdiam. Lalu kembali ada yang berteriak, “Lalu apa yang harus kita lakukan?”

“Tentu saja kita harus berusaha bersama-sama mencari seorang raja untuk kita semua; karena tidak ada negeri yang memiliki tatanan yang baik, tanpa seorang raja.• Mereka pun mulai berkumpul dan bersidang untuk memecahkan persoalan. Burung Hudhud dengan semangat dan penuh rasa percaya diri, tampil ke depan dan menempatkan diri di tengah majelis burung-burung itu. Di dadanya tampak perhiasan yang melambangkan bahwa dia telah memiliki pancaran ruhaniah yang tinggi. Dan jambul di kepalanya tegak berdiri mahkota yang melambangkan keagungan dan kebenaran, dan dia juga memiliki pengetahuan luas tentang baik dan buruk. Burung-burung sekalian, kata Hudhud, kita mempunyai raja sejati, ia tinggal jauh di balik gunung-gunung Qaf. Ribuan daratan dan lautan terbentang sepanjang perjalanan menuju tempatnya. Namanya Simurgh. Aku kenal raja itu dengan baik, tapi aku tak bisa terbang sendiri menemuinya. Bebaskan dirimu dari rasa malu, sombong, dan ingkar. Dia pasti akan melimpahkan cahaya bagi mereka yang sanggup melepaskan belenggu diri. Mereka yang demikian akan bebas dari baik dan buruk, karena berada di jalan kekasih-Nya. Sesungguhnya Dia dekat dengan kita, tapi kita jauh dari-Nya.

Dikisahkan, pada suatu malam sang Maharaja Simurgh terbang di kegelapan malam. Tiba-tiba jatuhlah sehelai bulunya yang membuat geger seluruh penduduk bumi. Begitu mempesonanya bulu Simurg hingga membuat tercengang dan terheran-heran. Semua penduduk gegap gempita ingin menyaksikan keindahan dan keelokannya. Dan dikatakan kepada mereka, “Andaikata sehelai bulu tersebut tidak jatuh, niscaya tidak akan ada makhluk yang bernama burung di muka bumi ini.”

Kemudian burung Hudhud melanjutkan pembicaraannya, bahwa untuk menggapai istana Simurg mereka harus bersatu, saling bekerja sama dan tidak boleh saling mendahului. Setelah mendengar cerita yang disampaikan oleh burung Hudhud, semua burung-burung bersemangat ingin sekali secepatnya pergi menghadap sang Maharaja Simurg. Namun, burung Hudhud menambahkan, bahwa perjalanan menuju istana Simurg tidak semudah yang dibayangkan, melainkan harus melewati ribuan rintangan dan guncangan dahsyat. Perjalanan juga sarat dengan penderitaan, kepedihan dan kesengsaraan.

“Apakah kalian sudah siap ?” kata burung Hudhud, menguji keseriusan mereka. Setelah mereka mendengarkan penjelasan bagaimana suka dukanya, pahit getirnya perjalanan menuju istana Simurg, ternyata semangat sebagian burung menjadi pudar dan turun.

Namun, di antara burung-burung, ada seekor burung Kenari yang memberanikan diri menyampaikan pendapatnya, “Aku adalah Imamul Asyiqin, imamnya orang-orang yang asyik dan rindu. Aku sangat keberatan untuk ikut berangkat, bagaimana nanti orang-orang rindu dengan kemerduan kicauanku bila aku harus meninggalkan mereka. Bagaimana mungkin aku dapat berpisah dari kembang-kembang mekarku ?” demikian alasan burung Kenari.

Selanjutnya, burung Merak berkata, “Dulu aku hidup di syurga bersama Adam, lantas aku diusir dari syurga, rasanya aku ingin kembali ke tempat tinggalku lagi. Karena itu, aku tidak mau ikut dalam rombongan.” Kemudian disusul oleh Itik, “Aku sudah biasa hidup dalam kesucian, dan aku juga terbiasa berenang di tempat yang kering kerontang. Aku tidak mungkin hidup tanpa air,” kilah Itik. Begitu juga burung Garuda, “Saya sudah biasa hidup senang di gunung, bagaimana mungkin aku sanggup meninggalkan tempatku yang menyenangkan”, alasan Garuda. Kemudian disusul burung Gelatik, “Aku hanya seekor burung kecil, dan lemah, takkan mungkin sanggup ikut mengembara sejauh itu,” kata burung Gelatik.

Lantas burung Elang ikut menyahut, “Semua orang sudah tahu kedudukanku yang tinggi ini, maka tidak mungkin aku meninggalkan tempat dan kedudukan yang mulia ini, ” kata burung Elang. Burung Hudhud sebagai pemimpin sangat bijak dan sabar mendengar semua keluhan dan alasan burung-burung yang enggan berangkat. Namun demikian, burung Hudhud tetap bersemangat memberikan dorongan dan motivasi kepada mereka. “Kenapa kalian harus berberlindung di balik dalil-dalil nafsumu, sehingga semangatmu yang sudah membara menjadi padam? Padahal kalian tahu bahwa perjalanan menuju istana Simurgh adalah perjalanan suci, kenapa harus takut dan bimbang dengan prasangka yang ada pada dirimu?” ucap Hudhud. Kemudian ada seekor burung menyela, “Dengan cara apa kita bisa sampai ke tempat Maharaja Simurgh yang jauh dan sulit itu? “Dengan bekal himmah (semangat) yang tinggi, kemauan yang kuat, dan tabah menghadapi segala cobaan dan rintangan. Bagi orang yang rindu, seperti apapun cobaan akan dihadapi, dan seberapa pun rintangan akan dilewati. Perlu diketahui bahwa Maharaja Simurg sudah jelas dan dekat, laksana matahari dengan cahayanya,” jawab Hudhud meyakinkan. Sabarlah, bertawakkallah, karena bila kalian telah sanggup menempuh perjalanan itu, kalian akan tetap berada dalam jalan yang benar,•demikian lanjut Hudhud. Setelah itu, bangkitlah semangat burung-burung seolah-olah baru saja mendapatkan kekuatan baru untuk terus melangkah menuju istana Simurg. Akhirnya, burung-burung yang berjumlah ribuan sepakat untuk berangkat bersama-sama tanpa satupun yang tertinggal.

Perjalanan panjang telah dimulai, perbekalan telah disiapkan. Burung Hudhud yang didaulat menjadi pemimpin mereka telah mengatur persiapan, dengan membagi rombongan menjadi beberapa kelompok. Setelah perjalanan cukup lama menembus lorong-lorong waktu, kegelisahan mulai datang menimpa mereka. “Mengapa perjalanan sudah lama dan jauh, kok tidak sampai-sampai?” guman mereka di dalam hati. Mulailah mereka dihinggapi rasa malas karena menganggap perjalanan terlalu lama, mereka bosan karena tidak lekas sampai. Perasaan mereka diliputi keraguan dan kebimbangan. Kemudian sebagian burung ada yang memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan.

Namun burung-burung lain yang masih memiliki stamina kuat dan himmah yang tinggi tidak menghiraukan penderitaan yang mereka alami, dan melanjutkan perjalanan yang maha panjang itu. Tiba-tiba rintangan datang kembali, terpaan angin yang sangat kencang menerpa mereka sehingga membuat bulu-bulu indah yang dibanggakan berguguran. Kegagahan burung-burung perkasa pun mulai pudar. Kedudukan dan pangkat yang tinggi sudah tidak terpikirkan. Berbagai macam penyakit mulai menyerang mereka, kian lengkaplah penderitaan yang dirasakan oleh para burung tersebut. Badan mereka kurus kering, penyakit datang silih berganti membuat mereka makin tidak berdaya. Semua atribut duniawi yang dulu disandang dan dibanggakan, sekarang tanggal tanpa sisa, yang ada hanyalah totalitas kepasrahan dalam ketidak berdayaan. Mereka hanyut dalam samudera iradatullah dan tenggelam dalam gelombang fana’.

Pada akhirnya Cuma sedikit dari mereka yang benar-benar sampai ke tempat yang teramat mulia dimana Simurg membangun mahligainya. Dari ribuan burung yang pergi, tinggal 30 ekor yang masih bertahan dan akhirnya sampai di gerbang istana Simurgh. Namun kondisi mereka sangat memprihatinkan, tampak gurat-gurat kelelahan di wajah mereka. Bahkan bulu-bulu yang menempel di tubuh mereka rontok tak bersisa. Di sini terlihat, meski mereka berasal dari latar belakang berbeda, namun pada proses puncak pencapaian spiritual adalah sama, yaitu dalam kondisi telanjang bulat dan lepas dari pakaian basyariyah.

Kemudian di depan gerbang istana mereka beristirahat sejenak sambil mengatur nafas. Tiba-tiba datang penjaga istana menghampiri mereka, “Apa tujuan kalian susah payah datang ke istana Simurgh?” kata penjaga istana. Serentak mereka menjawab, “Saya datang untuk menghadap Maharaja Simurg, berilah kami kesempatan untuk bertemu dengannya.”

Tanpa diduga, terdengar suara sayup-sayup menyapa mereka dari dalam istana, “Salaamun qaulam min rabbir rahiim” sembari mempersilahkan mereka masuk ke dalam. Lalu mereka masuk secara bersama-sama. Kemudian terbukalah kelambu hijab satu demi satu yang berjumlah ribuan. Mata mereka terbelalak memandang keindahan yang amat mempesona, keindahan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, keindahan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Tatkala seluruh hijab tersingkap, ternyata yang dijumpai adalah wujud dirinya. Burung-burung pun saling bertanya dan terkagum-kagum, “Lho kok aku sudah ada disini?” begitu guman mereka dalam hati. Seolah-olah mereka berada di depan cermin sehingga yang ada adalah wujud dirinya. Maka datanglah suara lembut menjawabnya, “Mahligai Simurgh ibarat cermin, maka siapapun yang sampai pada mahligai ini, tidak akan melihat wujud selain wujud diri sendiri. Perjumpaan ini di luar angan dan pikirmu, dan juga tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, namun hanya dapat dirasakan dengan rasa. Karena itu, engkau harus keluar dari dalam dirimu sehingga engkau menjadi sosok pribadi Insan Kamil.”

Akhirnya, mereka memahami hakikat dirinya, setelah melewati tahapan fana’ billah hingga mencapai puncak baqa’ billah. Maka hilanglah sifat-sifat kehambaan dan kekal dalam ketuhanan.

Dikutip dari majalah "KASYAF"

Segelas Anggur



Tanaman anggur nama ilmiahnya Vitis vinifera atau kalau bahasa inggrisnya disebut grape bukan wine merupakan tanaman asli di daerah sub tropis. Namun anggur bisa juga dibudidayakan di daerah tropis seperti di Indonesia. Anggur termasuk tanaman yang cukup mudah dibudidayakan. Bahkan di beberapa daerah sudah menjadi sentra perkebunan anggur. Nah saat ini kita coba bahas bagaimana bertanam anggur di halaman rumah atau di pekarangan rumah yang lahannya terbatas. Karena Anggur adalah tanaman merambat dan ukurannya juga tidak sebesar pohon mangga, otomatis untuk hanya memerlukan lahan yang sedikit saja, ukuran 50 x 50 x 50 cm sudah cukup untuk setiap pohon. Anggur umunya bisa tumbuh dan berbuah dengan baik di daerah-daeraah yang musim keringnya panjang seperti di sentra anggur probolinggo jawa timur yang panas.
Bibit Anggur
Bibit anggur sangat mudah didapatkan. Anda bisa menghubungi penjual tanaman hias di kota anda, dan bisa pesan bibit anggur dengan harga yang terjangkau. Saat ini bibit anggur hijau dan merah cukup terjangkau harganya, sekitar Rp 10.000 s/d 15.000 per pohon.
Penyiapan Lahan
Untuk membudidayakan tanaman anggur, kita mulai dengan pembuatan media tanaman berupa pembuatan lubang 50 x 50 x 50 cm yang dibiarkan 2-3 minggu, diisi tanah, pasir dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1:2.
Pada beberapa lokasi, Tanaman anggur paling baik ditanam pada bulan April-Juni, bibit tananam anggur di polybag dibuka pelan-pelan dengan silet atau gunting lalu dimasukkan ke tanah hingga rata dengan tanah. Pembukaan polybag harus pelan-pelan dan jangan sampai merusak akar tanaman anggur.
Tanaman anggur memang membutuhkan air namun jangan sampai terjadi genangan air. Sejak awal pertumbuhan disiram 2 kali sehari, kecuali hujan, dan sebulan sebelum dipangkas, penyiraman agar dihentikan.
Dua-tiga hari setelah dipangkas, tanaman disiram air lagi sebanyak-banyaknya. Seminggu sebelum penen, pengairan dihentikan dan 4 hari sebelum panen harus segera diairi lagi hingga tanahnya cukup basah.
Setelah tanaman berumur satu tahun, tunas cabang pokok disebut cabang primer dipangkas dan disisakan 0,5 meter. Tunas cabang sekunder menghasilkan cabang tersier yang tumbuh bersama bunga yang selanjutnya menghasilkan buah. Bersamaan dengan pemangkasan, semua daun dihilangkan/dipotong. Tunas-tunas tersier diatur agar bentuknya seperti sirip.
Hingga tanaman berumur 1 tahun, dipupuk dengan pupuk yang berunsur N (urea), dilakukan setiap 10 hari sekali sampai berumur 3 bulan, pemupukan 10 gram/pohon. Selanjutnya, tanaman 3-6 bulan butuh 15 gr/pohon setiap 15 hari sekali, 6-12 bulan butuh 50 gr/pohon setiap 30 hari sekali. Setelah tanaman berumur 4 tahun, pemupukan diberikan setahun sekali menjelang pemangkasan pembuahan.
Beberapa hal yang juga patut diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman anggur, bulan Maret-April biasanya buahnya sedikit karena tidak sedang musim bunga, Juli-Agustus biasanya buahnya banyak, dalam memotong cabang subur ditinggalkan 4-10 mata tunas. Cabang yang dipangkas harus meneteskan air, bila tidak pemangkasan ditunda.
Selain itu, tunas yang tumbuh di atas bunga sebaiknya dipangkas, bila buhnya sudah besar sebesar biji asem, sebaiknya dilakukan penjarangan sebanyak 40-50 persen. Agar buah tak diserang hama, buahnya sebaiknya dibungkus dengan kertas semen atau kantong plastik transparan. Buah siap panen setelah pemangkasan bunga 105- 110 hari.
Bagi yang ingin menanam, bibitnya sudah ada di dusun Kertaraharja,Genggelang, Gangga,KLU.Terimakasih.










TEMPAT-TEMPAT WISATA LOMBOK UTARA

AIR TERJUN KERTA-GANGGA

Satu dari 14 tempat wisata di Lombok Utara selanjutnya adalah Air Terjun Gangga. Dari kejauhan saja Air Terjun Gangga ini terlihat begitu indah. Campuran warna hijau dan biru akan menyejukan mata para pengunjung. Bagaimana tidak, hijaunya pepohonan yang mengelilingi air terjun serta birunya air genangan air terjun sungguh menjadi perpaduan keindahan alam yang sangat sempurna. Air terlihat berwarna biru karena memang sangat jernih. Air terjunnya sendiri terlihat begitu unik. Pasalnya terdapat 2 tingkatan dan tiga lokasi air terjun, yaitu dua buah air terjun di atas dan sebuah air terjun di bawahnya. Pemandangan alam yang menakijubkan juga dapat dijumpai dari atas air terjun.
Hamparan perbukitan, area persawahan, dan lautan lepas menjadi penyejuk mata dan penyegar pikiran para pengunjung. Rasa lelah yang menghinggapi tubuh para pengunjung saat berangkat menuju ke Air Terjun Gangga ini akan terbayarkan dengan pemandangan dan suasana alami yang begitu menakjubkan. Lantas, bagaimana caranya untuk dapat sampai di objek wisata ala mini? Para pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda atau kendaraan roda empat dari Kota Mataram. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan dari Mataram hingga ke lokasi Air Terjun Gangga ini sekitar 1.5 jam dengan jarak tempuh sekitar 50 km.
AIR TERJUN SINDANG GILA

Air Terjun Sendang Gila merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Ribuan turis tercatat telah mengunjungi air terjun ini dalam kurun waktu satu tahun. Bisa dibilang, Air Terjun Sendang Gila ini menjadi destinasi wisata yang paling populer di kawasan taman nasional Gunung Rinjani. Air terjun dengan pemandangan alam yang sangat indah ini berada 600 meter di atas permukaan air laut. Pengunjung harus melewati jalan setapak untuk menuju air terjun ini. Rute perjalanan dimulai dari Desa Senaru. Aksesnya tidak terlalu sulit dan hanya dibutuhkan waktu tempuh 20 menit saja untuk dapat sampai di air terjun ini.
Namun jika ditempuh dari Kota Mataram, pengunjung harus menempuh waktu perjalanan yang cukup lama, yaitu 2 jam. Sesampainya di air terjun ini, para pengunjung akan disuguhi air terjun setinggi 31 meter lengkap dengan pemandangan hijau nan sejuk dan segar di sekelilingnya. Nuansa alami begitu kental di sini. Cocok sekali untuk anda yang merindukan suasana tenang dan dekat dengan alam.
Apalagi suasana dingin akibat percikan air dari air terjun menjadikan tubuh dan pikiran terasa nyaman dan damai. Ada yang unik dari objek wisata alam yang satu ini, yaitu anak tangga sebanyak 315 buah yang disusun sebagai akses untuk menuju ke air terjun ini. Pengunjung membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit untuk menuruni anak tangga ini hingga sampai di ujung tangga. Kemudian para penduduk lokal juga percaya bahwa air pada Air Terjun Sendang Gila ini dapat menjadikan siapapun yang membasuh atau meminumnya akan terus awet muda.

LOKOK PIKO

Satu dari 14 tempat wisata di Lombok Utara berikutnya adalah Pantai Lokok Piko. Berbeda dengan Pantai Sire, Pantai Lokok Piko ini berpasir hitam. Meski begitu, pemandangan di sekitarnya sangat indah. Deretan pohon kelapa di sepanjang tepi pantai semakin menambah nuansa alami di pantai ini. Ada juga beberapa gerombol semak-semak yang dapat dijumpai di tepi pantai. Air pantainya berwarna biru dan berombak kecil. Topografi pantainya sangat landai sehingga sangat aman bagi anda untuk berenang atau hanya bermain-main dengan ombak pantai. Gulungan awan di langit biru semakin menyempurnakan keindahan alam pantai yang sudah ada. Suasana yang sepi karena memang tidak banyak pengunjung yang dapat semakin membuat pantai ini seolah seperti milik pribadi. Jumlah pengunjung yang tidak banyak ternyata membuahkan dampak yang positif bagi alam pantai ini. Mengapa? Tidak ada satu pun sampah berserakan di area pantai ini.
MASJID KUNO BAYAN
Masjid Kuno Bayan, Masjid Tertua di Pulau Lombok #SEJARAH Sejarah Lombok - Kabupaten Lombok Utara yang dimekarkan tiga tahun lalu, ternyata bukan saja kaya dari sisi budaya dan pariwisata, namun juga memiliki situs sejarah yang masih berdiri tegak hingga sekarang. Situs yang dimaksud adalah Masjid Kuno Bayan Beleq, Desa Bayan Kecamatan Bayan, sebagai saksi bisu masuknya agama Islam di Pulau Lombok. Masjid yang berdiri disebuah bukit dan dikelilingi beberapa cungkup makam para penyebar agama Islam ini, diperkirakan dibangun ratusan tahun lalu, oleh seorang muballigh. Namun hingga saat ini belum ditemukan sumber tertulis siapa pendirinya dan pada tahun berapa didirikan. Yang jelas usia masjid yang kini dijadikan sebagai ikon pariwisata budaya ini sudah cukup tua.
Masjid kuno Bayan Beleq berukuran 9 X 9 meter persegi, dengan dinding rendah dari anyaman bambu. Sementara atapnya berbentuk tumpang yang tersusun rapi dari bilah bambu atau dikenal dengan bahasa Dayan Gunung atap santek dengan lantai tanah yang dasarnya dari susunan batu kali.
Masjid kuno ini selain sebagai ikon wisata, juga diabadikan dalam lambang daerah kabupaten Lombok Utara. Masjid Kuno Bayan Beleq digambarkan dalam bentuk siluet bewarna merah sebagai integritas peradaban masyarakat Lombok Utara. Disebutkan, bangunan Masjid Kuno Bayan menggambarkan tonggak peradaban masyarakat Lombok Utara yang dibangun berdasarkan kesadaran kosmos, kesadaran sejarah, kesadaran adat dan kesadaran spiritual.
Masjid Kuno Bayan, merupakan salah satu warisan budaya yang harus dipelihara sebagai situs cagar budaya yang berkontribusi dalam National Heritages. Warna merah pada stilisasi bangunan masjid kuno Bayan menunjukkan keberanian untuk menegakkan jati diri sebagai masyarakat budaya yang dibangun berdasarkan religiusitas yang kuat. Konstruksi Masjid Kuno Bayan memiliki filosofis tersendiri, yang terdiri dari kepala, badan dan kaki, menggambarkan dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah yang merupakan satu kesatuan dalam entitas kosmos masyarakat Lombok Utara.
Konstruksi Bangunan Masjid Kuno Bayan dari Sisi Utara bagian barat.
Bila dilihat dari jarak dekat, Masjid Kuno Bayan Beleq tak ubahnya rumah-rumah di desa Bayan, yang bentuk bangunannya serupa dengan bentuk bangunan rumah-rumah tradisional asli masyarakat Bayan. Saat pertama kali melihatnya, Anda mungkin tidak akan mengira bahwa bangunannya merupakan sebuah masjid. Di dalam masjid juga terdapat sebuah bedug dari kayu yang digantung di tiang atap masjid serta makam beleq (makam besar) dari salah seorang penyebar agama Islam pertama di kawasan ini, yaitu Gaus Abdul Rozak. Di belakang kanan dan depan kiri masjid terdapat dua gubuk kecil yang di dalamnya terdapat makam tokoh-tokoh agama yang turut membangun dan mengurus masjid ini sejak dari awal. Bangunan Masjid Kuno Bayan.
Denah masjid berbentuk bujur sangkar, panjang sisinya 8,90 m. Di topang 4 Soko Guru (tiang utama) yang dibuat dari kayu nangka, berbentuk bulat (silinder) dengan garis tengah 23 cm, tinggi 4,60 m. Keempat tiang tersebut berasal dari empat desa (dusun) yaitu : Tiang sebelah Tenggara, dari desa Bilok Petung Lombok Timur. Tiang sebelah Timur laut, dari desa Terengan. Tiang sebelah Barat laut, dari desa Senaru, Tiang sebelah Barat Daya, dari Dusun Semokon Desa Sukadana. Pakaian yang dikenakan para kiyai dan imam Masjid Kuno Bayan juga memiliki arti tersendiri, karena yang boleh masuk adalah keturunan dari para penghulu atau kyai yang menyebarkan agama Islam terdahulu. Satu contoh warna putih yang digunakanpara kiyai melambangkan arti kesucian, sedangkan kain panjang (dodot) berwarna merah memberi arti jiwa kepemimpinan, dilengkapi dengan sapuq atau bongot (ikat kepala) yang juga sudah menjadi tradisi tersendiri.
Tidak diperkenankan menggunakan celana dalam bentuk apapun. Untuk kaum perempuan cukup menggunakan kemben, yakni kain yang hanya sebatas dada. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan pakaian yang biasanya digunakan, telah terkotori oleh berbagai macam jenis kotoran (najis). Masjid Kuno Bayan dikelilingi oleh makam para kyai yang membawa Islam pada zaman dahulu. Selain itu, juga terdapat beberapa cungkup makam. Tercatat beberapa nama di makam tersebut, antara lain: Pawelangan, Titi Mas Puluh, Sesait dan Karem Saleh. Mereka adalah tokoh-tokoh yang menyebarkan Islam di Lombok. Makam tersebut dibuat seperti rumah dari bedek (dinding dari bambu).
Salah satu makam yang diperlakukan beda adalah makam Sesait. Konon, makam ini tidak pernah diperhatikan ahli keluarganya hingga timbul mitos yang terjadi yaitu bencana kematian akan datang bagi anak cucu keturunan Sesait. Namun, mitos ini sepertinya tidak terbukti, karena sampai sekarang keturunan Sesait masih bisa kita temukan di Desa Bayan. Di sekitar Masjid juga bisa kita temukan Makam Reak, yakni makam Syekh Abdul Razak yang menyiarkan agama Islam secara luas sampai ke belahan negara yang lain pada abad ke 16/17 M. Namun, di setiap daerah dakwahnya Syekh Gauz Abdul Razak selalu berganti nama, oleh karena itu beliau tidak terlalu dikenal.
Bagi anda yang mau berkunjung ke Masjid kuno Bayan Belek, tak terlalu sulit, karena sarana transfortasi baik dari ibu kota provinsi NTB (Mataram) maupun dari timur Labuhan Lombok cukup lancar. Memang masjid ini dari tepi jalan lingkar Pulau Lombok tak begitu tampak , yang kelihatan hanya pagar tembok dengan dua rumah kecil di kedua sisi gerbang yaitu kantor tempat pendaftaran pengunjung dan rumah penjaga situs. Sementara di sebelahnya terdapat sebuah berugak tempat beristirahat bagi para pengunjung. Bangunan masjid ini baru kelihatan setelah memasuki pagar beberapa belas meter di tengah rindangnya pepohonan seperti sebuah gubuk di puncak bukit kecil. Selamat berkunjung
                                               GUNUNG RINJANI (SEGARA ANAK)


Gunung Rinjani memiliki sebuah lembah gunung yang sangat indah. Di sini anda tidak akan sulit menjumpai penginapan yang nyaman. Penginapan-penginapan ini sengaja didesain dengan mengadopsi konsep desain tradisional berupa bangunan tradisional lumbung. Di dekat penginapan, terdapat juga pasar tradisonal yang cukup lengkap. Kolam renang dengan sumber air dari mata air pegunungan serta restoran yang berlokasi di atas bukit turut dibangun untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung sedang berlibur di kawasan wisata lembah gunung Rinjani.
PRESIAN DI DESA GUMANTAR


Dusun Beleq, Gumantar, Desa Adat Yang Mempesona 26 JUL 20140 COMMENTBUDAYA, GUMANTAR, LOMBOK, RUMAH ADAT Desa Adat Dusun Beleq terletak di Desa Gumantar, kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Untuk menuju desa adat ini, dari pusat Kota Mataram kita menempuh perjalanan sekitar 2 jam menggunakan kendaraan bermotor. Desa adat yang benar-benar masih terjaga kealamiannya ini memiliki banyak pesona yang membuat kita lebih mencintai budaya kita sendiri.
Nuansa adat ketika kita sampai di sana begitu kental. Bangunan-bangunan khas yang masih dipertahankan hingga saat ini seolah-olah menyambut kita. Ditambah lagi beberapa kebiasaan masyarakatnya yang cukup unik yaitu kebiasaan memakan daun sirih. Jangan heran jika nanti anda ditawarkan untuk mencobanya.
Saat ini mayoritas mata pencaharian penduduk adalah berkerbun. Saat kita mengunjungi desa ini pada siang hari, maka kita akan jarang menemukan penduduk laki-laki karena sedang bekerja di kebunnya masing-masing. Hanya anak-anak, perempuan, dan orang tua.
Postingan kali ini admin ingin menampilkan lebih banyak foto-foto mengenai Desa Adat Sasak di Desa Gumantar. Desa Adat yang menurut admin masih terjaga kealamiannya hingga saat ini.Oke, tanpa banyak kata lagi, langsung saja lihat foto-fotonya di bawah ini. Jangan lupa meninggalkan jejak di kotak komentar ya. Mari jaga kelestarian budaya Lombok.

BERUGAK SEKENEM ASLI LOMBOK








AIR TEJUN TIU PUPUS

KLIK TEMPAT-TEMPAT MENARIK LAINNYA

Html Editor

Html Editor

Buat sahabat blogger yang baik. bila Anda suka mengutak-atik kode (tag) html dalam nembuat halaman web atau sekedar membuat buku bacaan...

Share English German French Arabic Chinese Simplified