Qada dan Qadar Allah dengan Golden Ratio

by :Rubianto

Bismillahiwabihamdihi.

Assalamualikum warahmatullahiwabarakatuh.

Pengertian qada yaitu Ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan kehendak-Nya (iradah) tentang segala yang berhubungan dengan makhluk-Nya.Adapun Qadar yaitu perwujudan dari qada atau ketetapan Allah dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya (takdir).

Hubungan keduanya bagai rantai yang tak boleh putus dan merupakan kesatuan karena qada diibaratkan rencana, sedangkan qadar diibaratkan kenyataan (realita) yang terjadi sesuai kehendak-Nya.

 Hal ini dijelaskan dalam al-Qur'an Surah al-Hijr :21;

. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. 

(QS.al-Hijr ; 21)

Penertian Iman kepada Qada dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar Allah yaitu percaya sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan segala sesuatu yang terjadi untuk semua makhluk-Nya.Hadis tentang Qada dan Qadar :

Macam-macam takdir.

1.Takdir Muallaq, yaitu takdir yang masih dapat dirubah dengan usaha atau ikhtiar.Firman Allah;

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu^[537]; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.

(QS.al-A'raf: : 34)

2.Takdir yang tak dapat dirubah seperti reki, ajal,jodoh, dan  kematian

Golden Ratio

Dalam matematik dua nilai dianggap berada dalam rasio nilai emas (phi) jika rasio antara jumlah kedua nilai tersebut terhadap nilai yang besar sama dengan rasio antara nilai besar dan kecil, nilai yang besar dilambangkan dengan huruf a sedangkan nilai yang kecil dilambangkan dengan huruf b. Secara persamaan matematik dapat dituliskan sebagai;

dimana huruf Yunani (phi) mewakili golden rationya, sedangkan nilainya adalah :

Untuk membuktikannya Rentenku keang kalkulator !.

Di alam raya ini telah banyak penciptaan benda yang persis kayak ukuran golden ratio ini, seperti ukuran tangan dan kerang yang terlihat di awal halaman ini, sangat serasi perbandingan antara anak jari yang satu dengan yang lainnya.Dalam artian bukanlah penciptaan alam ini bergantung pada golden ratio, tapi kebetulan pas kayak itu.

Kita sebagai kaum Muslimin hendaknya memandang suatu pengertian berdasarkan kepada al-Qur'an supaya aqidah tidak melenceng.

Sekarang coba kita pandang Golden Ratio dari perspektif Islam.

Allah menciptakan segala sesuatu sesuai ukuran seperti penjelasan pada Qada dan Qadar di atas,artinya Allah mmbebani hamba-Nya sesuai rencana dan ukuran yang manusia sanggup memikulnya, jadi semua benda atau keadaan yang diciptakan Allah kepada manusia sudah direncanakan dan bukan terjadi dengan sendirinya seperti yang dikatakan Darwin Si Manusia Kera.

semua ukuran benda selalu berukuran pass menurut pandangan manusia, contohnya ukuran daun pisang selalu pas dengan ukuran pohonnya,buah nangka selalu pas dengan daun, dahan, dan pohonnya kemudian mampu ditahan oleh pohon beserta tonggak dan akarya, ajaib sekali.....

Tetapi tidaklah semua sesuai dengan ukuran golden ratio karena golden ratio sendiri masih gubahan manusia biasa yang berada di level makhluk seperti kita-kita, tetu apa dek ??? sarasusita (bukan bahasa jepang tapi bahasa Lombok Utara bi makna terserah Kalian).

Kalu dipikir-pikir rupanya teori golden ratio seolah-olah pembantu untuk menafsirkan pengertian qada dan qadar Allah walau si Pencetus belum memahami soal ini.Maaf ya,saya hanya mengatakan seolah-olah,ini belum pasti.

Para Pembaca yang Budiman, Walaupun teori ini sendiri berasal dari orang selain Islam, cuma kita sebagai Muslim pada waktu itu belum menyadari soal goden ratio yang banyak berkesesuaian dengan perbandingan kebanyakan benda benda di bumi apalagi sedikit berkesesuaian dengan apa yang kita istilahkan sebagai qada dan qadar Allah.Mohon maaf bila ada kekurangan, sebab saya tetap ingin dibantu dalam membenarkan sesuatu termasuk tulisan ini, bila ada kekurangan atau kelebihannya tolong saya dipandu ke arah yang berkesesuaian dengan Islam yang kita cintai ini.Sekian

Wallahul muafiqu wal hadi ila syabilirrasyad summasalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.

Obing,September 2917.