Print Friendly and PDF Manis Tanggoran Gunung: Ulyatunniam

WIKIPEDIA (Perluas pemahaman dengan mencari arti istilah bahasa)

Hasil penelusuran

Ulyatunniam

Adik Liwa bresama Adik Azka (anak:paman Jik)

Berfisafat ada Batasnya Dalam beberapa media atau tuturan langsung sering kita mengenal tentang cara orang berfilsafat yang saya anggap masih keliru,sehingga produk pemikiran yang dihasilkan sering membingungkan bahkan mengacaukan filafat itu sendiri, Definisi umum dari filsafat adalah : 1.Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,sebab, asal dan hukumnya; 2.Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan;3.Ilmu yang berintikan,logika,estetika,metafisika dan epistimologi;4.Falsafah. Hidup kita,khususnya orang Indonesia yang mayoritas Islam biasanya menggantungkan cara berfikir Qurani,cara berteori Rasulullah,atau sahabat-sahabat nabi yang tercinta karena mereka percaya bahwa cara atau kaidah-kaidah tersebut murni berasal dari Allah pemilik kita semua. Seperti yang di singgung oleh paragraph yang paling atas kita prihatin harus mau bilang apa,”apa su tadah”.Padahal Dalam hidup ini harus ada yang tak mungkin dapat difilsafati,walau dunia ini hancur sebagai alat penolong,tak bakalan……hal yang “ada”dalam duniapun yang memang biasa difilsafati pun kita tak pernah tahu ujung definisinya atau ekstensinya,sebab dalam dunia ini harus adalah hah-hal yang dapat membuat manusia penasaran supaya jangan kita sebagai mahluk yang manja berfikir. Allah maha kaya,kita yang miskin.Coba perhatikan kesederhanaan desein tubuh manusia yang hanya dapat melihat 180 derajat di mukanya,memang keinginan kita supaya dapat melihat 360 derajat tanpa tengok sana-tengok sini tapi betapa ngerinya kita melihat manusia seperti itu berarti bola matanya melekat di sekeliling kepalanya !.”aruuuu !.....”. Apa hikmah pandangan kita yang 180 derajat ?,apa yang berada di belakang kita,di belakang kita adalah hal yang sengaja disembunyikan oleh Allah supaya kita dapat focus ke depan. Masalah asal muasal kausalitas dunia ini saja memang tak sampai ujung definisi manusia.Kita hanya mampu mengatakan,”memang beginilah adanya”,”mula kute wah”,Walau kita pinjam teori Darwin sekalipun……….. apalagi filsapat manusia kera yang satu ini,sangat bertentangan dengan ideology Islami kita yang tercinta. Maha benar Allah dengan namaNya satu di antara 99 ya’ ni Yaa’Alim,Allah Maha Tahu.Dia telah menciptakan seseorang yang seharusnya kita tiru serupa Abu Bakkar Ra.Sebagai sahabat nabi yang nonor satu yang patut kita idolakan,dia kalau mendengar sesuatu berita dari Rasullah ia langsung percaya tanpa berpikir-pikir, tanpa memfilsafatinya lebih dahulu karena dia percaya bahwa apa yang terjadi memang menar-benar ada.Itulah keagungan keyakinan selalu dapat mengalahkan berjuta-juta pikiran,jadi tidak selamanya sesuatu itu dapat dipikirkan atau di filsafati karena hikmah kelemahan kita tersebut sangat besar faedah nya di dunia untuk meraih akirat yang haqiqi. Kita sebagai manusia harus berada di level kemanusiaan,jangan ingin berada di level malaikat karena itu bukan takdir,kita mempunyai angan,hanya “sebatas angan”.”kuto-kuto…wah apa su ampok ?”. Wassalam……Obing ngirup kupi.
Obing Genggelang 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Html Editor

Html Editor

Buat sahabat blogger yang baik. bila Anda suka mengutak-atik kode (tag) html dalam nembuat halaman web atau sekedar membuat buku bacaan...

Share English German French Arabic Chinese Simplified