WIKIPEDIA (Perluas pemahaman dengan mencari arti istilah bahasa)
Hasil penelusuran
Merawat Lingkungan
Rawatlah Lingkunganmu
Sejauh ini kita memandang suatu kejadian alam dan manusia sebagai relative.Meramal keadaan yang akan terjadi sebagai suatu ketergantungan dari keadaan,situasi,dan kondisi yang melatar belakangi ramalan kejadian.Ada juga yang mengatakan kejadian yang akan berlangsung kemudian adalah hasil dari seleksi alam,seakan-akan alam sendiri sudah faham keadaan apa yang akan terjadi terhadap dirinya.Hidup ini seolah-olah tak mempunyai rencana.Pandangan ini biasanya berkiblat pada teori Darwin.
Kita telah mengetahui dua model pandangan terhadap kejadian alam.Di awal paragraph merujuk pada teori relativisme Albert Eimstein,dan pandangan ke-dua adalah produk teori seleksi alam dari Darwin.
Ke dua macam teori tersebut telah menjamur di permukaan dunia ini,bahkan telah dibuat sebagai induk dari sebagian disiplin ilmu.tapi banyak orang yang belum menyadari hanya melahap saja sebagai keyakinan.
Sebagai umat nabi Muhammad s.a.w. kita harus peka terhadap apa yang mereka tularkan di bangku-bangku sekolah dan perguruan tinggi khususnya pendidikan Indonesia.Penyebarannya bagai virus yang mengancam keyakinan yang maha benar.
Dalam Islam, sebelum menjadi seorang muslim harus dahulu ada pengikraran diri dengan mengakui Allah sebagai Tuhannya, Nabi Muhammad sebagai Rasunya barulah dikatakan sudah sah sebagai seorang muslimin atau muslimatin.Dengan pengikraran ini sudah teranglah siapa yang kita akui sebagai Rabb dan sebagai Rasul.
Kalau kita mengakui Allah sebagai Tuhan, maka sudah jelaslah bahwa sumber dari segala rencana di muka bumi ini adalah bermula dari rencana Allah bukan relative dan hasil seleksi alam seperti apa yang mereka gaungkan.
Hati-hatilah terhadap ideologi samawi kita yang indah,yang cantik,yang ramah lingkungan.Janganlah dicampur dengan ideology relativisme atau darwinisme yang selalu mereka kemas dengan profil yang mereka katakan sebagai kadar ilmiah yang tinggi, yang pass dengan filsafat kehidupan.Padahal kenyataannya pendapat seperti ini perlu ditinjau kembali keabsahannya.
Padahal sejauh ini kita pertanyakan,”Dari peradaban-peradaban siapakah lahirnya teknologi pemusnah massal,bom atom,atau bahan perusak alam dan kehidupan yang lainnya,Tidakkah kita melihat perbedaan dari ilmu yang benar-benar lahir dari standar al-Qur’an dan al-Hadis yang tampa membuat pencemaran lingkungan,keributan,dan peperangan”?.
Ilmu Islam tidak pernah ingin mencoba membahas tentang ekstensi suatu zat yang diadopsi ke dalam teknologi yang ujung-ujungnya melahirkan produksi senjata,bom,atau nuklir.
Juga perhatikan sampah-sampah anorganik yang sebagai momok di muka bumi di zaman ini, bukankah ia hasil dari penggila ilmiah yang diterapkan ke dalam teknologi.Bahkan yang lebih parah lagi penggunaan bahan-bahan yang sulit hancur sudah tidak dianggap tabu lagi, walau dahulu ia sebagai orang yang fananik terhadap lingkungan.
Di zaman ini kita harus wanti-wanti terhadap suguhan peradaban dari anak-anak zaman, baik mengonsumsi hasil produk, hasil pemikiran, hasil teori, hasil kaidah-kaidah yang diterapkan oleh siapapun agar kita tak terjerumus kepada faham yang menyesatkan badan, iman, dan alam-raya ini.
Secara global alam ini sudah boleh dikatakan mengidap sindrom yang kompleks baik dilihat dari disiplin geografi, disiplin ekonomi, disiplin politik, dan disiplin lain-lainnya.Agaknya iklim dari berbagai disiplin yang kita pakai sekarang khususnya di “Indonesia” suhu panasnya semakin meningkat baik suasana keberagamaan, keberpolitikan, keberhukuman, kebernegaraan, keberlingkungan dll.
Maka saudara-saudaraku yang tercinta, buatlah Ramadan ini sebagai wadah “kaji diri”, ladang peribadatan, karena Alah telah menciptakn Ramadan kayak Riadlul Jannah ( taman syurga ) tempat menanam benih-benih kebajikan.”Biji ditanam akan menjadi seratus biji, 200biji ,400 biji kayak deret ukur yang dihitung oleh Robert Maltus si ahli kependudukan internasional, tapi sayangnya orang ini terlalu susah terhadap peledakan jumblah penduduk di seribu tahun mendatang, padahal semakin banyaknya penduduk dunia yang baik-baik akan menambah kebaikan dunia itu sendiri”.Ini ujaran saya, bila salah, tolong ditinjau kembali !.
Jagalah Lombok yang indah ini, Lombok yang ramah ini,gumi Sasak yang baldotun tayyibatun warabbun gafur, ling batur Jawa, ”Gemah ripah loh jinnawi toto tentram kertoraharjo”.Wassalam…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Html Editor
Html Editor
Buat sahabat blogger yang baik. bila Anda suka mengutak-atik kode (tag) html dalam nembuat halaman web atau sekedar membuat buku bacaan...
-
Halo,Kawan-kawan,mau gabung di Manis Tetanduran Gunung?,Kunjungilah Manis Tanggoran Gunung
-
Buat sahabat blogger yang baik. bila Anda suka mengutak-atik kode (tag) html dalam nembuat halaman web atau sekedar membuat buku bacaan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar