Print Friendly and PDF Manis Tanggoran Gunung: TEMPAT-TEMPAT WISATA LOMBOK UTARA

WIKIPEDIA (Perluas pemahaman dengan mencari arti istilah bahasa)

Hasil penelusuran

TEMPAT-TEMPAT WISATA LOMBOK UTARA

AIR TERJUN KERTA-GANGGA

Satu dari 14 tempat wisata di Lombok Utara selanjutnya adalah Air Terjun Gangga. Dari kejauhan saja Air Terjun Gangga ini terlihat begitu indah. Campuran warna hijau dan biru akan menyejukan mata para pengunjung. Bagaimana tidak, hijaunya pepohonan yang mengelilingi air terjun serta birunya air genangan air terjun sungguh menjadi perpaduan keindahan alam yang sangat sempurna. Air terlihat berwarna biru karena memang sangat jernih. Air terjunnya sendiri terlihat begitu unik. Pasalnya terdapat 2 tingkatan dan tiga lokasi air terjun, yaitu dua buah air terjun di atas dan sebuah air terjun di bawahnya. Pemandangan alam yang menakijubkan juga dapat dijumpai dari atas air terjun.
Hamparan perbukitan, area persawahan, dan lautan lepas menjadi penyejuk mata dan penyegar pikiran para pengunjung. Rasa lelah yang menghinggapi tubuh para pengunjung saat berangkat menuju ke Air Terjun Gangga ini akan terbayarkan dengan pemandangan dan suasana alami yang begitu menakjubkan. Lantas, bagaimana caranya untuk dapat sampai di objek wisata ala mini? Para pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda atau kendaraan roda empat dari Kota Mataram. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan dari Mataram hingga ke lokasi Air Terjun Gangga ini sekitar 1.5 jam dengan jarak tempuh sekitar 50 km.
AIR TERJUN SINDANG GILA

Air Terjun Sendang Gila merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Ribuan turis tercatat telah mengunjungi air terjun ini dalam kurun waktu satu tahun. Bisa dibilang, Air Terjun Sendang Gila ini menjadi destinasi wisata yang paling populer di kawasan taman nasional Gunung Rinjani. Air terjun dengan pemandangan alam yang sangat indah ini berada 600 meter di atas permukaan air laut. Pengunjung harus melewati jalan setapak untuk menuju air terjun ini. Rute perjalanan dimulai dari Desa Senaru. Aksesnya tidak terlalu sulit dan hanya dibutuhkan waktu tempuh 20 menit saja untuk dapat sampai di air terjun ini.
Namun jika ditempuh dari Kota Mataram, pengunjung harus menempuh waktu perjalanan yang cukup lama, yaitu 2 jam. Sesampainya di air terjun ini, para pengunjung akan disuguhi air terjun setinggi 31 meter lengkap dengan pemandangan hijau nan sejuk dan segar di sekelilingnya. Nuansa alami begitu kental di sini. Cocok sekali untuk anda yang merindukan suasana tenang dan dekat dengan alam.
Apalagi suasana dingin akibat percikan air dari air terjun menjadikan tubuh dan pikiran terasa nyaman dan damai. Ada yang unik dari objek wisata alam yang satu ini, yaitu anak tangga sebanyak 315 buah yang disusun sebagai akses untuk menuju ke air terjun ini. Pengunjung membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit untuk menuruni anak tangga ini hingga sampai di ujung tangga. Kemudian para penduduk lokal juga percaya bahwa air pada Air Terjun Sendang Gila ini dapat menjadikan siapapun yang membasuh atau meminumnya akan terus awet muda.

LOKOK PIKO

Satu dari 14 tempat wisata di Lombok Utara berikutnya adalah Pantai Lokok Piko. Berbeda dengan Pantai Sire, Pantai Lokok Piko ini berpasir hitam. Meski begitu, pemandangan di sekitarnya sangat indah. Deretan pohon kelapa di sepanjang tepi pantai semakin menambah nuansa alami di pantai ini. Ada juga beberapa gerombol semak-semak yang dapat dijumpai di tepi pantai. Air pantainya berwarna biru dan berombak kecil. Topografi pantainya sangat landai sehingga sangat aman bagi anda untuk berenang atau hanya bermain-main dengan ombak pantai. Gulungan awan di langit biru semakin menyempurnakan keindahan alam pantai yang sudah ada. Suasana yang sepi karena memang tidak banyak pengunjung yang dapat semakin membuat pantai ini seolah seperti milik pribadi. Jumlah pengunjung yang tidak banyak ternyata membuahkan dampak yang positif bagi alam pantai ini. Mengapa? Tidak ada satu pun sampah berserakan di area pantai ini.
MASJID KUNO BAYAN
Masjid Kuno Bayan, Masjid Tertua di Pulau Lombok #SEJARAH Sejarah Lombok - Kabupaten Lombok Utara yang dimekarkan tiga tahun lalu, ternyata bukan saja kaya dari sisi budaya dan pariwisata, namun juga memiliki situs sejarah yang masih berdiri tegak hingga sekarang. Situs yang dimaksud adalah Masjid Kuno Bayan Beleq, Desa Bayan Kecamatan Bayan, sebagai saksi bisu masuknya agama Islam di Pulau Lombok. Masjid yang berdiri disebuah bukit dan dikelilingi beberapa cungkup makam para penyebar agama Islam ini, diperkirakan dibangun ratusan tahun lalu, oleh seorang muballigh. Namun hingga saat ini belum ditemukan sumber tertulis siapa pendirinya dan pada tahun berapa didirikan. Yang jelas usia masjid yang kini dijadikan sebagai ikon pariwisata budaya ini sudah cukup tua.
Masjid kuno Bayan Beleq berukuran 9 X 9 meter persegi, dengan dinding rendah dari anyaman bambu. Sementara atapnya berbentuk tumpang yang tersusun rapi dari bilah bambu atau dikenal dengan bahasa Dayan Gunung atap santek dengan lantai tanah yang dasarnya dari susunan batu kali.
Masjid kuno ini selain sebagai ikon wisata, juga diabadikan dalam lambang daerah kabupaten Lombok Utara. Masjid Kuno Bayan Beleq digambarkan dalam bentuk siluet bewarna merah sebagai integritas peradaban masyarakat Lombok Utara. Disebutkan, bangunan Masjid Kuno Bayan menggambarkan tonggak peradaban masyarakat Lombok Utara yang dibangun berdasarkan kesadaran kosmos, kesadaran sejarah, kesadaran adat dan kesadaran spiritual.
Masjid Kuno Bayan, merupakan salah satu warisan budaya yang harus dipelihara sebagai situs cagar budaya yang berkontribusi dalam National Heritages. Warna merah pada stilisasi bangunan masjid kuno Bayan menunjukkan keberanian untuk menegakkan jati diri sebagai masyarakat budaya yang dibangun berdasarkan religiusitas yang kuat. Konstruksi Masjid Kuno Bayan memiliki filosofis tersendiri, yang terdiri dari kepala, badan dan kaki, menggambarkan dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah yang merupakan satu kesatuan dalam entitas kosmos masyarakat Lombok Utara.
Konstruksi Bangunan Masjid Kuno Bayan dari Sisi Utara bagian barat.
Bila dilihat dari jarak dekat, Masjid Kuno Bayan Beleq tak ubahnya rumah-rumah di desa Bayan, yang bentuk bangunannya serupa dengan bentuk bangunan rumah-rumah tradisional asli masyarakat Bayan. Saat pertama kali melihatnya, Anda mungkin tidak akan mengira bahwa bangunannya merupakan sebuah masjid. Di dalam masjid juga terdapat sebuah bedug dari kayu yang digantung di tiang atap masjid serta makam beleq (makam besar) dari salah seorang penyebar agama Islam pertama di kawasan ini, yaitu Gaus Abdul Rozak. Di belakang kanan dan depan kiri masjid terdapat dua gubuk kecil yang di dalamnya terdapat makam tokoh-tokoh agama yang turut membangun dan mengurus masjid ini sejak dari awal. Bangunan Masjid Kuno Bayan.
Denah masjid berbentuk bujur sangkar, panjang sisinya 8,90 m. Di topang 4 Soko Guru (tiang utama) yang dibuat dari kayu nangka, berbentuk bulat (silinder) dengan garis tengah 23 cm, tinggi 4,60 m. Keempat tiang tersebut berasal dari empat desa (dusun) yaitu : Tiang sebelah Tenggara, dari desa Bilok Petung Lombok Timur. Tiang sebelah Timur laut, dari desa Terengan. Tiang sebelah Barat laut, dari desa Senaru, Tiang sebelah Barat Daya, dari Dusun Semokon Desa Sukadana. Pakaian yang dikenakan para kiyai dan imam Masjid Kuno Bayan juga memiliki arti tersendiri, karena yang boleh masuk adalah keturunan dari para penghulu atau kyai yang menyebarkan agama Islam terdahulu. Satu contoh warna putih yang digunakanpara kiyai melambangkan arti kesucian, sedangkan kain panjang (dodot) berwarna merah memberi arti jiwa kepemimpinan, dilengkapi dengan sapuq atau bongot (ikat kepala) yang juga sudah menjadi tradisi tersendiri.
Tidak diperkenankan menggunakan celana dalam bentuk apapun. Untuk kaum perempuan cukup menggunakan kemben, yakni kain yang hanya sebatas dada. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan pakaian yang biasanya digunakan, telah terkotori oleh berbagai macam jenis kotoran (najis). Masjid Kuno Bayan dikelilingi oleh makam para kyai yang membawa Islam pada zaman dahulu. Selain itu, juga terdapat beberapa cungkup makam. Tercatat beberapa nama di makam tersebut, antara lain: Pawelangan, Titi Mas Puluh, Sesait dan Karem Saleh. Mereka adalah tokoh-tokoh yang menyebarkan Islam di Lombok. Makam tersebut dibuat seperti rumah dari bedek (dinding dari bambu).
Salah satu makam yang diperlakukan beda adalah makam Sesait. Konon, makam ini tidak pernah diperhatikan ahli keluarganya hingga timbul mitos yang terjadi yaitu bencana kematian akan datang bagi anak cucu keturunan Sesait. Namun, mitos ini sepertinya tidak terbukti, karena sampai sekarang keturunan Sesait masih bisa kita temukan di Desa Bayan. Di sekitar Masjid juga bisa kita temukan Makam Reak, yakni makam Syekh Abdul Razak yang menyiarkan agama Islam secara luas sampai ke belahan negara yang lain pada abad ke 16/17 M. Namun, di setiap daerah dakwahnya Syekh Gauz Abdul Razak selalu berganti nama, oleh karena itu beliau tidak terlalu dikenal.
Bagi anda yang mau berkunjung ke Masjid kuno Bayan Belek, tak terlalu sulit, karena sarana transfortasi baik dari ibu kota provinsi NTB (Mataram) maupun dari timur Labuhan Lombok cukup lancar. Memang masjid ini dari tepi jalan lingkar Pulau Lombok tak begitu tampak , yang kelihatan hanya pagar tembok dengan dua rumah kecil di kedua sisi gerbang yaitu kantor tempat pendaftaran pengunjung dan rumah penjaga situs. Sementara di sebelahnya terdapat sebuah berugak tempat beristirahat bagi para pengunjung. Bangunan masjid ini baru kelihatan setelah memasuki pagar beberapa belas meter di tengah rindangnya pepohonan seperti sebuah gubuk di puncak bukit kecil. Selamat berkunjung
                                               GUNUNG RINJANI (SEGARA ANAK)


Gunung Rinjani memiliki sebuah lembah gunung yang sangat indah. Di sini anda tidak akan sulit menjumpai penginapan yang nyaman. Penginapan-penginapan ini sengaja didesain dengan mengadopsi konsep desain tradisional berupa bangunan tradisional lumbung. Di dekat penginapan, terdapat juga pasar tradisonal yang cukup lengkap. Kolam renang dengan sumber air dari mata air pegunungan serta restoran yang berlokasi di atas bukit turut dibangun untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung sedang berlibur di kawasan wisata lembah gunung Rinjani.
PRESIAN DI DESA GUMANTAR


Dusun Beleq, Gumantar, Desa Adat Yang Mempesona 26 JUL 20140 COMMENTBUDAYA, GUMANTAR, LOMBOK, RUMAH ADAT Desa Adat Dusun Beleq terletak di Desa Gumantar, kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Untuk menuju desa adat ini, dari pusat Kota Mataram kita menempuh perjalanan sekitar 2 jam menggunakan kendaraan bermotor. Desa adat yang benar-benar masih terjaga kealamiannya ini memiliki banyak pesona yang membuat kita lebih mencintai budaya kita sendiri.
Nuansa adat ketika kita sampai di sana begitu kental. Bangunan-bangunan khas yang masih dipertahankan hingga saat ini seolah-olah menyambut kita. Ditambah lagi beberapa kebiasaan masyarakatnya yang cukup unik yaitu kebiasaan memakan daun sirih. Jangan heran jika nanti anda ditawarkan untuk mencobanya.
Saat ini mayoritas mata pencaharian penduduk adalah berkerbun. Saat kita mengunjungi desa ini pada siang hari, maka kita akan jarang menemukan penduduk laki-laki karena sedang bekerja di kebunnya masing-masing. Hanya anak-anak, perempuan, dan orang tua.
Postingan kali ini admin ingin menampilkan lebih banyak foto-foto mengenai Desa Adat Sasak di Desa Gumantar. Desa Adat yang menurut admin masih terjaga kealamiannya hingga saat ini.Oke, tanpa banyak kata lagi, langsung saja lihat foto-fotonya di bawah ini. Jangan lupa meninggalkan jejak di kotak komentar ya. Mari jaga kelestarian budaya Lombok.

BERUGAK SEKENEM ASLI LOMBOK








AIR TEJUN TIU PUPUS

KLIK TEMPAT-TEMPAT MENARIK LAINNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Html Editor

Html Editor

Buat sahabat blogger yang baik. bila Anda suka mengutak-atik kode (tag) html dalam nembuat halaman web atau sekedar membuat buku bacaan...

Share English German French Arabic Chinese Simplified