Assalamu'alaikum warahmatullahiwa barakatuh.
Tawakkal kepada Allah tidak berarti, bahwa manusia harus bertopang dagu, berpeluk tangan, enggan berusaha dan malas bekerja. Tawakkal yang sebenarnya , ialah yang disertai dengan melipat ( menyingsing ) lengan baju dan memeras tenaga, berusaha untuk mencapai maksud dan cita-cita melalui jalan dan cara-cara yang benar dan sepatutnya dilalui
Manusia menurut fitrahnya, dan menurut fitrah Allah harus berikhtiar dan bekerja untuk kelangsungan hidupnya dengan menggunakan segala tenaga dan upaya yang telah diciptakan Allah untuk hamba-Nya dan makhluk-Nya yang termulia di atas bumi ini.
Meninggalkan usaha dan ikhtiar dengan alasan tawakkal kepada Allah adalah keliru dan bertentangan dengan fitrah manusia dan hukum alam serta menyimpang dari perintah Allah dan Rasul-Nya.
Allah Swt.berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan
pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!
(QS.an-Nisa:71)
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan).
(QS.al-Anfal :60)
(Allah berfirman): "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada
malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,
(QS.ad-Dukhan :23)
(QS.ad-Dukhan :23)
Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
(QS.Yusuf ;5)
Wallahul mu'afiqu wal hadi ila syabilirrasyad Wassalamu'alaikum warah matullahiwabarakatuh.
Rubianto, Kertaraharja September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar